Deputi PM, Menlu Vietnam Pham Binh Minh bertemu dengan Menlu Tiongkok, Wang Yi

(VOVworld) – Pada Sabtu (8 Agustus), di Nay Pi Taw, ibukota Myanmar, sehubungan dengan partisipasinya di Konferensi ke-47 Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN (AMM-47) dan semua konferensi yang bersangkutan, Deputi Perdana Menteri (PM), Menlu Vietnam, Pham Binh Minh melakukan pertemuan dengan Menlu Tiongkok, Wang Yi.

Deputi PM, Menlu Vietnam Pham Binh Minh bertemu dengan Menlu Tiongkok, Wang Yi - ảnh 1
Para pemimpin negara-negara ASEAN  menghadiri AMM-47 di Myanmar
(Foto:baodatviet.vn)


  Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menyatakan belangsungkawa yang mendalam atas kerugian yang diderita rakyat Tiongkok akibat gempa bumi di Yunnan. Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menekankan bahwa Vietnam menghargai hubungan tetangga, mitra kerjasama strategis dan komprehensif dengan Tiongkok. Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menegaskan kembali pendirian dan prinsip Vietnam terhadap masalah di Laut Timur. Dia menyatakan bahwa hal yang paling penting sekarang yalah dua fihak perlu bersama-sama berupaya mempertahankan perdamaian, kestabilan di laut, mengontrol secara baik perselisihan, dengan langkah damai menangani secara baik sengketa dan perselisihan di Laut Timur di atas dasar menaati secara serius hukum internasional. 
Deputi PM menegaskan bahwa situasi yang rumit dan ketegangan di Laut Timur memperlihatkan bahwa perlunya melaksanakan secara serius DOC dan cepat menyusun Kode Etik di Laut Timur (COC). Dia meminta kepada Tiongkok supaya aktif mendorong perundingan COC untuk cepat mencapai hasil yang praksis, menegaskan bahwa Vietnam selalu menghargai, ikut serta dengan semangat konstruktif dan akan bekerja sekuat tenaga untuk mendorong, memperkuat kerjasama dan pengertian ASEAN-Tiongkok, demi perdamaian, kestabilan dan kesejahteraan di kawasan.

Menlu Wang Yi berterimakasih atas perhatian Pemerintah Vietnam sehubungan dengan terjadinya gempa bumi di Yunnan, hal ini memanifestasikan perasaan persahabatan antara dua negara. Menlu Wang Yi menyatakan bahwa dua negara merupakan tetangga, maka perlu memperkuat kerjasama, saling berkembang, menangani secara baik masalah yang sulit dalam hubungan dua negara, diantaranya ada masalah Laut Timur./.

Komentar

Yang lain