Dialog ke-5 tentang kemitraan strategis Vietnam – Jepang

(VOVworld) – Pada Jumat (24 Oktober) ini, Deputi Perdana Meni (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh menerima Deputi Menlu Jepang, Shinsuke Sugiyama yang sedang berkunjung di Vietnam sehubungan dengan kehadirannya pada Dialog ke-5 tentang Kemitraan Strategis Vietnam – Jepang. Pada pertemuan ini, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menilai tinggi penyelenggaraan secara sukses dialog kali ini, turut memperdalam hubungan kemitraan strategis Vietnam – Jepang yang intensif dan ekstensif. Menteri Pham BinhMinh juga menilai tinggi semua perkembangan belakangan ini dalam hubungan antara dua negara, khususnya keberhasilan dalam meningkatkan kerangka hubungan menjadi kemitraan strategis yang intensif dan ekstensif demi perdamaian dan kesejahteraan di Asia dalam kunjungan kenegaraan yang dilakukan Presiden Vietnam, Truong Tan Sang di Jepang pada Maret lalu.

Dialog ke-5 tentang kemitraan strategis Vietnam – Jepang - ảnh 1
Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh (kanan) menerima tamu Jepang ini
(Foto: vov.vn)

Pada pihaknya, Deputi Menlu Jepang, Shinsuke Sugiyama menegaskan bahwa Jepang selalu mementingkan dan ingin mengembangkan hubungan yang semakin menyeluruh dengan Vietnam dan akan terus membantu perkembangan Vietnam melalui pemasokan sumber modal ODA serta berkoordinasi untuk menggelarkan secara efektif semua program dan proyek kerjasama ekonomi yang penting.

Pada hari yang sama juga diadakan dialog ke-5 tentang Kemitraan Strategis Vietnam – Jepang. Delegasi Vietnam dikepalai Deputi Menlu Vietnam, Ho Xuan Son. Sedangkan pihak Jepang dikepalai Deputi Shinsuke Sugiyama. Dua pihak telah bertukar pandangan secara terus terang tentang hubungan kemitraan strategis yang intensif dan ekstensif antara Vietnam dan Jepang, politik hubungan luar negeri, keamanan dan pertahanan masing-masing negara serta masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama. Dua pihak sepakat perlu mempertahankan secara permanen kunjungan dan pertemuan tingkat pemimpin senior, mengembangkan peranan dan hasil-guna semua mekanisme dialog yang ada, serta memperkuat lebih lanjut lagi kerjasama antara dua negara di forum-forum internasional dan regional. Dua pihak menyepakati arti pentingnya usaha penjaminan perdamaian, kestabilan dan perkembangan di kawasan, masalah-masalah di laut yang harus ditangani dengan langkah damai, di atas dasar hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982./.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain