Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, pada Rabu (20/1), memuji bahwa pelantikan resmi Presiden AS, Joe Biden, merupakan satu “fajar baru” bagi Eropa dan AS.

Ketika berbicara di depan Parlemen Inggris, pada hari yang sama, Perdana Menteri Boris Johnson menyatakan keinginan dapat bekerja dengan Joe Biden dan pemerintah baru AS demi penguatan hubungan kemitraan antara dua negara dan pelaksanakan prioritas-prioritas bersama.

Juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov, pada Rabu (20/1), menegaskan bahwa Moskow akan selalu berupaya memiliki hubungan baik dengan Washington. Ia menunjukkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, tetap “konsekuen” mendukung upaya mempertahankan Traktat Pemangkasan Senjata Ofensif Strategis Baru (New START), dan sekarang, upaya ini bergantung pada AS.

Pada hari yang sama, Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo juga menyambut Joe Biden yang menjadi Presiden ke-46 AS.

Sementara itu, juru bicara Istane Presiden Filipina, Harry Roque mengatakan bahwa negara ini akan mempertahankan hubungan yang “dekat dan bersahabat” dengan AS di bawah kepemimpinan Joe Biden dengan latar belakang hubungan kemitraan antara dua negara yang memakan waktu berdekade-dekade mengalami ketegangan.