FTA Vietnam-Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa: Terobosan dalam hubungan ekonomi-perdagangan

(VOVworld) - Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Vietnam dan Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa telah ditandatangani pada Jumat malam (29 Mei) di provinsi Burabai, Kazakhstan dengan dihadiri oleh Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung beserta PM dari lima negara yaitu Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia dan Kyrgyzstan serta  Ketua Badan Harian Komite Ekonomia Asia-Eropa. Ketika berbicara di depan upacara penandatangan ini, Ketua Badan Harian Komite Ekonomi Asia-Eropa, Viktor Khristenko menegaskan: Perjanjian ini menciptakan terobosan untuk memperhebat hubungan ekonomi-perdagangan antara Vietnam dengan negara-negara anggota persektuan tersebut dan menciptakan prasyarat bagi persekutuan ini  untuk memperluas  hubungan perdagangan, investasi dengan kawasan Asia Tenggara pada khususnya, Asia-Pasifik pada umumnya. Perjanjian ini  akan membantu badan-badan usaha Vietnam  punya peluang mendekati pasar dari 5 negara dengan jumlah penduduk 175 juta jiwa dan skala GDP  lebih dari 2,5 triliun dolar Amerika Serikat, mencapatkan banyak persyaratan  prioritas, kemudahan beacuka, membantu memperhebat ekspor barang, jasa  dan investasi Vietnam.

Pada pihaknya, PM Vietnam, Nguyen Tan Dung menekankan: “Perjanjian ini  memanifestasikan visi strategis Persekutuan tentang perkembangan kerjasama dengan kawasan Asia-Pasifik yang dinamis-satu tenaga pendorong dari pertumbuhan ekonomi global. Dengan struktur ekonomi, barang yang saling melengkapi antara Vietnam dan negara-negara anggota Persekutuan. Perjanjian FTA akan memberikan sumbangan penting bagi perkembangan ekonomi masing-masing negara, pertumbuhan pertukaran perdagangan, jasa, investasi bilateral dan memperluas hubungan kerjasama  di kawasan. Sebagai anggota ASEAN yang dinamis, Vietnam akan berupaya  keras agar Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa memperluas hubungan dengan Komunitas ASEAN-satu pasar  yang satu, berkembang dan dinamis  dengan jumlah penduduk lebih dari 600 juta jiwa  dan dengan GDP kira-kira 2,5 triliun dolar Amerika Serikat”.

PM  Nguyen Tan Dung memberitahukan: Ketika melakukan investasi dan bisnis dengan Vietnam, badan-badan usaha  dari semua negara anggota Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa akan mempunyai peluang yang kondusif dalam mendekati pasar dari banyak perekonomian besar di dunia seperti Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, Tiongkok, Kanada, Australia, Selandia Baru, Republik Korea dan lain-lain. PM Nguyen Tan Dung meminta kepada semua negara anggota persekutuan tersebut supaya cepat menyempurnakan prosedur-prosedur ratifikasi internal agar Perjanjian FTA  antara Vietnam dengan Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa cepat menjadi efektif dan digelarkan secara sukses, memberikan  kepentingan kepada badan-badan usaha  dan rakyat dari negeri-negeri.

FTA Vietnam-Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa: Terobosan  dalam  hubungan ekonomi-perdagangan - ảnh 1
PM Nguyen Tan Dung melakukan pertemuan  bersama dengan para PM dari 5 negara
 anggota Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa. 
(Foto: vov.vn)

Sebelumnya, PM Nguyen Tan Dung mengadakan pertemuan bersama dengan PM dari 5 negara anggota Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa. PM Nguyen Tan Dung menegaskan: Vietnam menyambut baik dan bersedia menciptakan syarat yang kondusif bagi  para investor  asal Persekutuan  Ekonomi Asia-Eropa  di bidang-bidang potensial seperti eksploitasi mineral, pengolahan mineral, energi, eksploitasi  dan pengolahan  migas, pembuatan mesin, kimia, pariwisata
PM Nguyen Tan Dung menekankan bahwa Vietnam ingin memperhebat dan memperluas investasi ke negara-negara anggota persekutuan ini di bidang-bidang unggulan Vietnam seperti industri ringan, industri pengolahan, eksploitasi migas, dll, dan akan berfokus meningkatkan kualitas produk-produk dari kelompok barang unggulan Vietnam seperti hasil pertanian, perikanan, tekstil dan produk tekstil, alas kaki dan barang dari kayu untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen di negara-negara anggota persekutuan ini.


PM darinegara-negara anggota persekutuan ini semuanya menyatakan ingin memperkuat dan memperkokoh hubungan dengan Vietnam, melalui itu memperluas kerjasama dengan negara-negara ASEAN pada khususnya dan menuju ke kawasan Asia – Pasifik pada umumnya; serta percaya bahwa dengan peranan dan posisi yang semakin tinggi di kawasan, Vietnam akan terus menjadi jembatan penghubung yang membantu Persekutuan Ekonomi Asia – Eropa melakukan konektivitas secara berhasil-guna dengan kawasan Asia – Pasifik. Di atas dasar satu hubungan politik yang baik, PM dari negara-negara persekutuan ini menyatakan mendukung dan merangsang badan-badan usahanya memperluas dan memperkokoh hubungan kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi dengan Vietnam, khususnya setelah Perjanjian FTA resmi menjadi efektif.

Pada hari yang sama, PM Nguyen Tan Dung melakukan temu kerja dengan PM Kazakhstan, Karim Massimov. PM Nguyen Tan Dung menegaskan bahwa Vietnam selalu menaruh perhatian pada pengembangan hubungan persahabatan tradisional antara dua negara dan menganggap Kazakhstan sebagai mitra yang penting di kawasan Asia Tengah. Beliau meminta kepada Kazakhstan supaya mendukung usaha mempertahankan perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim dan jalan udara di Laut Timur, menangani sengketa melalui langkah-langkah damai, menghormati hukum internasional, Konvensi UNCLOS-1982, melaksanakan secara serius dan lengkap DOC dan menyusun COC.

Pada pihaknya, PM Karim Massimov menegaskan bahwa pimpinan dan Pemerintah Kazakhstan selalu mendukung perluasan dan penguatan kerjasama dengan Vietnam, akan berusaha keras membawa kerjasama antara dua negara menjadi intesnif dan efektif.

PM dua negara sepakat harus meningkatkan lebih lanjut lagi hasil-guna aktivitas Komite antar-Pemerintah Vietnam – Kazakhstan dalam melakukan kerjasama ekonomi – perdagangan dan iptek guna menciptakan kemudahan untuk memperluas kerjasama di bidang-bidang potensial yang dimiliki dua pihak, diantaranya ada kerjasama ekploitasi dan pengolahan migas antara Petrovietnam dan KazMunaiGaz di Kazakhstan, serta di negara ke-3; memperkuat pertukaran perdagangan, menciptakan syarat yang kondusif kepada produk-produk unggulan Vietnam yaitu hasil pertanian dan perikanan dapat masuk pasar Kazakhstan.

Pada akhir temu kerja ini, PM Nguyen Tan Dung dan PM Karim Massimov telah menyaksikan acaracara penanda-tanganan dokumen pertukaran Naskah Ratifikasi Perjanjian Bantuan Hukum, Program Kerjasama tahap 2015-2017 antara Kementerian Hukum Vietnam dan Kementerian hukum Kazakhstan, Permufakatan Kerjasama Kebudayaan tahap 2015-2017 antara Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam dengan Kementerian Kebudayaan Kazakhstan.

Juga pada malam harinya (menurut WIB), PM Nguyen Tan Dung melakukan pertemuan dengan PM Kyrgystan, T.Sariev. PM Nguyen Tan Dung menegaskan bahwa Vietnam selalu menganggap Kyrgystan sebagai mitra yang penting di kawasan Asia Tengah; serta ingin mengembangkan hubungan kerjasama di banyak bidang dengan negara ini.

Pada pihaknya, PM T.Sariev berharap supaya dua negara akan mendorong kuat kerjasama di bidang-bidang unggulan yang dimiliki masing-masing pihak dan Kyrgystan selalu ingin memperkokoh dan mendorong kerjasama dengan Vietnam. PM Nguyen Tan Dung dan PM T.Sariev sepakat mendorong lebih lanjut lagi kerjasama bilateral di semua bidang, khususnya pada latar belakang perjanijan FTA antara Vietnam dan Persekutuan Ekonomi Asia – Eropa baru saja ditanda-tangani. Dua pihak sepakat bahwa yang pertama-tama ialah memperkuat pertukaran delegasi berbagai tingkat, menyempurnakan dasar hukum bagi kerjasama bilateral, diantaranya meninjau perundingan dan menanda-tangani naskah-naskah kerjasama di bidang tarif, proteksi investasi, karantina satwa dan tumbuh-tumbuhan./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain