(VOVWORLD) - Kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan, 6 sandera Israel yang dibebaskan di Jalur Gaza telah kembali ke Israel pada Kamis malam (30 November) waktu lokal, beberapa jam sebelum waktu gencatan senjata berakhir.
Para militan Hamas menyerahkan sandera Israel kepada Komite Internasional Palang Merah di Rafah, Gaza Selatan, tgl 28/11/2023 (Foto: AFP/VNA) |
Pembebasan 6 orang, di antaranya ada 4 orang dewasa, seorang gadis berusia 17 tahun, dan seorang pria muda berusia 18 tahun, telah berlangsung setelah 2 orang perempuan, termasuk seorang warga negara yang memiliki dwi kewarganegaraan Prancis-Israel, dibebaskan pada hari yang sama, sehingga meningkatkan jumlah sandera yang dibebaskan pada Kamis (30 November) menjadi 8 orang.
Sementara itu, Hamas menyatakan, pasukan ini menganggap 2 orang perempuan Rusia keturunan Israel yang dibebaskan pada tgl 29 November, selain 10 orang yang diminta, sebagai sebagian dari kelompok sandera yang dibebaskan pada tgl 30 November, oleh karenanya jumlah sandera yang dibebaskan pada tgl 30 November mencapai 10 orang.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken pada tgl 30 November, Presiden Pemerintah Palestina, Mahmoud Abbas telah mengimbau gencatan senjata sepenuhnya di Jalur Gaza. Ia menekankan situasi orang Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang harus dievakuasi, dan pimpinan Palestina tidak akan melepaskan tanggung jawabnya terhadap warga Gaza, katanya.