Indonesia membatasi dampak-dampak dari pusaran perdagangan AS-Tiongkok

(VOVWORLD) - Kalau ketegangan-ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok tidak dipecahkan, rantai produksi dan suplai global mungkin harus dideregulasikan untuk sesuai dengan pagar-pagar rintangan perdagangan baru, di antaranya, Indonesia juga tidak berada di luar pusaran ini.
Indonesia membatasi dampak-dampak dari pusaran perdagangan AS-Tiongkok - ảnh 1Para buruh di sebuah pabrik penjahitan Indonesia  (Foto: jaringnews) 

Para pakar dari Forum Asia Timur Laut menyatakan bahwa untuk mengurangi defisit perdagangan sebanyak kira-kira 9 miliar USD terhadap Indonesia, Presiden AS, Donald Trump berencana akan menghapuskan prioritas tarif terhadap produk ekspor Indonesia, khususnya tekstil dan produk tekstil. Gerak-gerik AS ini pasti akan tidak menguntungkan perekonomian negeri pulau ini. Walaupun tidak mengecualikan kemungkinan akan menerapkan langkah balasan tarif, Menteri Perdagangan Indonesia, Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa negara ini tetap memprioritaskan perundingan untuk memecahkan sengketa dagang. Akan tetapi, beberapa pejabat Indonesia, khususnya para pejabat di bidang tekstil dan produk tekstil ingin menggunakan langkah yang lebih kuat. Dalam keterangannya kepada koran “Jakarta Globe”, Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia (API) menyatakan bahwa cabang tekstil dan produk tekstil Indonesia akan menderita pengaruh  serius kalau AS mengenakan tarif tinggi, oleh karena itu, Jakarta perlu memprotes keras kalau tidak mau menderita kekalahan.

Komentar

Yang lain