Iran membuka kemungkinan terus menaati permufakatan nuklir

(VOVWORLD) - Presiden Iran, Hassan Rouhani, pada Rabu (3/7), memberitahukan bahwa Iran akan terus menaati permufakatan nuklir dengan nama resmi Rencana Aksi Bersama yang Komprehensif  (JCPOA), yang telah ditandatangani dengan Kelompok P5+1 pada tahun 2015 apabila negara-negara sisanya terus menaati-nya.
Iran membuka kemungkinan terus menaati permufakatan nuklir - ảnh 1 Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Time / vietnamnet.vn)

Menurut pemimpin Iran ini, kalau para pihak sisanya (yang meliputi 4 negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa plus Jerman) menaati kembali semua komitmennya dalam permufakatan ini, maka Iran akan mengurangi volume uranium yang dikayakan ke tingkat 300 Kg yang dicantum dalam permufakatan ini. Akan tetapi, Presiden Hassan Rouhani juga memperingatkan bahwa kalau para pihak sisanya tidak menaati secara lengkap komitmen-nya, maka pada 7/7 ini, reaktor nuklir Arak akan beraktivitas kembali dan “akan mengayakan uranium di tingkat yang diinginkan Iran”, lebih tinggi dari pada batas-nya ialah 3,67% yang sudah disepakati. Dia juga menekankan bahwa perihal Iran mengurangi komitmen dalam permufakatan tidak bertujuan menghancur-nya, tapi melindungi dokumen ini.

Presiden Iran mengimbau kepada AS dan Eropa supaya dukuk kembali di meja perundingan, menaati hukum dan melaksanakan tanggung jawab-nya dalam permufakatan nuklir.

Komentar

Yang lain