(VOVworld) – Satu komite dari Kementerian Dalam Negeri Israel pada Senin (17 Desember) telah mengesahkan tahap berikutnya dari proyek pembangunan 1.500 rumah di daerah Ramat Shlomo, sebagian kota dari Jerusalem Timur yang ingin dijadikan ibukota oleh rakyat Palestina pada masa depan. Akan tetapi, Jubir Kementerian Dalam Negeri Israel Efrat Orbach memberitahukan bahwa proyek ini harus mengalami banyak tahap perancangan lain dan akan memakan waktu bertahun-tahun lagi sebelum diesahkan untuk kali terakhir dan diresmikan.


Ketika memberikan reaksi terhadap informasi ini, Nabil Aby Rudeina, Jurubicara Presiden Palestina mengutuk tindakan ini sebagai “Tantangan yang paling keras terhadap seluruh komunitas internasional” dan meletakkan Israel pada situasi terisolasi secara total. Perunding Palestina, Saeb Erekat memberikan komentar bahwa rencana ini merupakan jawaban yang negatif dari Israel terhadap semua upaya internasional dalam memberikan satu kesempatan kepada proses perdamaian Timur Tengah. Amerika Serikat belum memberikan reaksi terhadap informasi tersebut./.