(VOVworld) - Para Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Jepang dan Rusia, pada Senin (20 Maret), mengadakan pertemuan  di Tokyo dalam rangka dialog keamanan  “2+2”  yang pertama  setelah 3 tahun terhenti.  Isi pokok  dialog ini ialah berbahas tentang keamanan regional dan mengusahakan terobosan dalam masalah sengketa wilayah antara dua negara.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov (kiri) dan timpalannya dari Jepang, Fumio Kishida pada dialog di Tokyo , Jepang pada 20 Maret
(Foto: EPA/Kantor Berita Vietnam)

Dalam rangka dialog, para pejabat Jepang dijadwalkan akan mengungkapkan kebutuhan mendorong hubungan dengan Rusia pada latar belakang situasi keamanan kawasan Asia-Pasifik sedang berlangsung secara rumit yang terdiri dari ancaman dari  program nuklir dan rudal Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), rencana  penggelaran sistim pertahanan rudal jarak tinggi tahap terakhir (THAAD) dari Amerika Serikat  di Republik Korea, cara berperilaku yang semakin otoritatif dari Tiongkok di Laut Timur dan Laut Huatung.

Selain masalah keamanan regional, agenda dialog “2+2” dijadwalkan akan mengungkapkan kerjasama keamanan maritim, memperluas pertukaran pertahanan dan kerjasama  melawan terorisme,  menanggulangi  pencurian  hak cipta dan menanggulangi perdagangan narkotika.