Kelompok Islam ekstrimis Aljazair mengeksekusi sandera orang Perancis

(VOVworld) – Pada Rabu (24 September), kelompok bersenjata Jund a-Khilifa yang bersangkutan dengan organisasi yang menyebut diri sebagai “Negara Islam” (IS) telah memuat di jaringan internet video eksekusi terhadap sandera orang Perancis, Herve Pierre Gourdel.

Sebelumnya, kelompok ini telah mengancam akan mengeksekusi Gourdel dalam waktu 24 jam kalau Paris terus ikut serta dalam operasi serangan udara yang dikepalai Amerika Serikat (AS) terhadap para milisia IS di Irak. Akan tetapi, dalam pidato pada Selasa (23 September), Presiden Perancis, Francois Hollande menyatakan tidak akan melakukan perundingan atau permufakatan dengan kelompok Jund al-Khilafa dan Perancis akan terus melakukan serangan udara guna membasmi pasukan IS di Irak.

Kelompok Islam ekstrimis Aljazair mengeksekusi sandera orang Perancis - ảnh 1
Sandera orang Perancis, Herve Pierre Gourdel sebelum diculik dan dieksekusi
(Foto: vov.vn)


Dengan demikian, ini merupakan eksekusi ke-4 yang dilakukan IS dan kelompok-kelompok Islam ekstrimis yang bersangkutan, dimana para korban adalah warga negara AS dan negara-negara Barat yang ikut serta dalam operasi anti IS yang dicanangkan Washington.

Presiden Perancis, Francois Hollande mengutuk  eksekusi terhadap Gourdel sebagai pembunuhan yang kejam, bersamaan itu menegaskan bahwa hal ini akan menambahkan tekad dan kekuatan kepada Paris dalam operasi serangan udara terhadap IS di Irak. Presiden Barack Obama dan wakil Uni Eropa juga gigih mengutuk eksekusi tersebut, menegaskan akan bahu-membahu dengan Pemerintah Perancis dalam perang anti teroris seperti IS.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, pada hari yang sama, kelompok pembangkan Islam, Abu Sayyaf di Filipina Selatan juga memuat satu pesan di internet, mengancam akan membunuh dua sandera orang Jerman dalam waktu 15 hari mendatang kalau Berlin tidak menghentikan dukungan terhadap persekutuan internasional yang dikepalai AS untuk menyasar pada IS./.

Komentar

Yang lain