Konferensi ke-25 Menteri Ekonomi ASEAN yang terbatas

(VOVWORLD) - Para menteri ekonomi ASEAN, pada Selasa pagi (23/4), melakukan pertemuan dalam rangka Konfernsi ke-25 Menteri Ekonomi ASEAN yang terbatas (AEM Retreat 25) yang berlangsung di Phuket, Thailand dari 22-23/4. Delegasi Viet Nam yang dikepalai oleh Deputi Menteri Industri dan Perdagangan, Tran Quoc Khanh menghadiri konferensi ini.

Konferensi ke-25 Menteri Ekonomi ASEAN yang terbatas - ảnh 1Para menteri yang menghadiri Konferensi AEM Retreat 25 (Foto: VNA)

Dua di antara target-target utama yang dibahas di AEM Retreat 25 ialah mengakhiri perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Regional yang Komprehensif (RCEP) pada akhir tahun ini dan penyelesaian mekanisme satu pintu ASEAN (ASW). Kalau perundingan-perundingan mencapai sukses, RCEP akan menjadi perjanjian perdagangan multilateral yang paling besar dalam sejarah, yang meliputi 10 negara ASEAN dan Tiongkok, India, Jepang, Korea, Australia, dan Selandia Baru. GDP para anggota RCEP menduduki 28% GDP global dan menduduki 30% nilai perdagangan dunia. Sementara itu, ASW bertujuan menyatukan sistem-sistem satu pintu nasional di negara-negara anggota ASEAN untuk memecahkan secara cepat prosedur beacukai barang dan mendorong perdagangan lintas perbatasan. Berkat adanya ASW, waktu tunggu barang dagangan di perbatasan akan bisa turun dari 10 hari menjadi hanya 3 hari.

Di Konferensi AEM Retreat 25, para Menteri ekonomi ASEAN berencana menandatangani dua naskah penting yaitu Perjanjian Perdagangan dan Jasa ASEAN (ATISA) dan Protokol ke-4 amandemen Perjanjian Investasi Komprehensif ASEAN (ACIA).

Komentar

Yang lain