Konferensi Menlu G7 Bahas Ketahanan Pangan dan Energi

(VOVWORLD) - Menjelang Konferensi Menteri Luar Negeri (Menlu) G7 yang berlangsung dari 12 hingga 14 Mei di negara bagian Schleswig-Holstein, Jerman Utara, menlu negara tuan rumah Annalena Baerbock pada 12 Mei menekankan bahwa KTT Menlu kali ini memliki “makna penting yang strategis” dalam konteks berlangsungnya konflik di Ukraina.
Konferensi Menlu G7 Bahas Ketahanan Pangan dan Energi - ảnh 1Menlu Jerman, Annalena Baerbock (Foto: AFP/VNA)

Menlu Baerbock menganggap bahwa konflik di Ukraina tidak hanya menimbulkan krisis mendalam terhadap seluruh Eropa saja, melainkan juga krisis berskala global. Ia memperingatkan satu krisis pangan pertama di Afrika dan Timur Tengah akibat konflik, karena sekarang ada 25 juta ton sereal yang sangat dibutuhkan dunia diblokir di berbagai pelabuhan di Ukraina. Khususnya, krisis pangan ini akan kian serius karena dampak perubahan iklim global.

Menurut Menlu Baerbock, G7 ingin menjamin agar Ukraina, tanpa memedulikan krisis yang terus berlangsung, tetap terus menjadi negara pengekspor sumber pangan penting di dunia. Ia menekankan, G7 akan bersama-sama membahas cara “memecahkan" blokade ekspor sereal di Ukraina sehingga negara itu dapat terus mengekspor ke dunia.


Komentar

Yang lain