Kuba dan Amerika Serikat mengakhiri dialog tentang hak manusia

(VOVworld) – Menurut pemberitahuan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kuba, delegasi perunding negara ini dan utusan Amerika Serikat telah mengakhiri dialog pertama antara dua pihak tentang hak manusia di Washington D.C. Pedro Luis Pedroso, Wakil Kepala Direktorat Hubungan Multilateral dan Hukum Internasional – Kepala perunding Kemlu Kuba pada Rabu (1 April) menilai: peristiwa yang belum pernah ada dalam sejarah hubungan bilateral tersebut menunjukkan bahwa dua negara bisa “Menggalang hubungan secara beradab, mulai dari usaha mengakui dan saling menghormati semua perbedaan”.

Kuba dan Amerika Serikat mengakhiri dialog tentang hak manusia - ảnh 1
Wakil dari pihak Kuba, Pedro Luis Pedroso
(Foto: VNA)

Pedroso memberitahukan bahwa La Habana telah menunjukkan kecemasannya tentang situasi diskriminasi perlakuan dan diskriminasi ras di Amerika Serikat, situasi kekerasan polisi di negara ini, tindakan-tindakan penyiksaan dan pelaksanaan hukuman di luar Undang-Undang dalam “perang anti terorisme” terhadap tahanan-tahanan yang ditangkap Amerika Serikat di rumah penjara Guantanamo, serta semua keterbatasan tentang hak bekerja dan kebebasan serikat buruh di Amerika Aserikat. Sebaliknya, Washington meminta kepada La Habana supaya memperbaiki syarat hak manusia di Kuba dan menyatakan kecemasan terhadap apa yang disebut negara ini sebagai “penangkapoan orang-orang yang punya perbedaan pendapat, para aktivis politik dan perlakuan terhadap para tahanan politik” di negara kepulauan di Karibea ini. Ketika memberikan reaksi, pihak Kuba meminta kepada Amerika Serikat supaya segera menghentikan tindakan-tindakan intervensi terhadap urusan internal La Habana dan menghentikan pemberian bantuan kepada “para serdadu sewaan untuk kekuatan-kekuatan asing”. Beberapa pengamat tidak merasa terkejut ketika dua pihak tidak bisa mengeluarkan perubahan pandangan setelah dialog ini, tapi menekankan bahwa makna dari perbahasan kali ini ialah membuka ruang dan menyusun mekanisme dialog bilateral tentang tema yang sensitif ini./.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain