Kunjungan menghadiri KTT G-7 yang diperluas kali kedua dan kunjungan PM Viet Nam di Kanada berakhir

(VOVWORLD) - Demikian penegasan Deputi Menteri Luar Negeri (Deputi Menlu) Viet Nam, Ha Kim Ngoc ketika menjawan interviu pers tentang hasil kunjungan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-7 yang diperluas dan kunjungan PM Nguyen Xuan Phuc di kanada
Kunjungan menghadiri  KTT G-7 yang diperluas kali kedua dan kunjungan PM Viet Nam di Kanada  berakhir - ảnh 1Deputi Menteri Luar Negeri Viet Nam, Ha Kim Ngoc. (Foto:vtc) 

Deputi Menlu Ha Kim Ngoc memberitahukan bahwa KTT G-7 yang diperluas kali ini merupakan salah stau di antara konferensi-konferensi  penting dari G-7 dalam tahun 2018  dengan kehadiran dari para pemimpin senior negara-negara anggota G-7 dan 12 negara undangan dan organisasi-organisasi internasional yang besar, misal-nya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia (WB), Dana Moneter Internasional (IMF)... hal itu memanifestsikan  bahwa negara-negara G-7 dan negara tuan rumah Kanada menghargai peranan dan posisi Viet Nam.

Deputi Menlu Ha Kim Ngoc memberitahukan bahwa PM Nguyen Xuan Phuc telah melakukan 14 pertemuan dan kontak dengan para pemnimpin negara-negara dan organisasi internasional untuk memperkuat keyakinan dan pengertian satu sama lain, mendorong hubungan dengan para mitra secara intensif, memperoleh dukungan negara-negara  dan organisasi tentang  Vietnam mencalonkan diri menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB masa bakti 2020-2021.

PM Nguyen Xuan Phuc telah melakukan pembicaraan substanyif dengan PM Kanada Justin Trudeau, bertemu dengan Gubernur  Kanada, Julie Payette, Mantan PM Kanada, Jean Chretien, Menteri Pertama  dan Gubernur negara bagian Quebec dan lain-lain....Pemimpin dua negara menegaskan kebijakan menghargai satu sama lain dalam kebijakan hubungan luar negeri masing-masing fihak, ingin mengembangkan kuat hubungan kemitraan komprehensif.

Dalam kunjungan ini, dua fihak telah menandatangani beberapa permufakatan kerjasama ilmu pengetahuan teknologi, pendidikan-pelatihan dan pengembangan infrastruktur perhubungan.

 

Komentar

Yang lain