Lokakarya ilmiah yang bertema “Mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan industrialisasi, modernisasi dan integrasi internasional”

(VOVworld) – Pada Jumat pagi 24 Agustus di Hanoi telah diadakan lokakarya ilmiah dengan tema “Mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan industrialisasi, modernisasi dan integrasi internasional”. Laporan yang dibacakan di depan lokakarya ini menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja di Vietnam sekarang ada kira-kira 50 juta orang, menduduki kira-kira 58% jumlah penduduk. Akan tetapi mereka pada pokoknya masih berpengetahuan rendah, hampir dua pertiga belum mendapat pelatihan dan kira-kira tiga perempat jumlah tenaga kerja melakukan pekerjaan yang tidak pasti dengan upah dan syarat kerja yang serba kurang miskin.

Lokakarya ilmiah yang bertema “Mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan industrialisasi, modernisasi dan integrasi internasional” - ảnh 1
Pendidikan kejuruan di Vietnam
(Foto: langson.gov.vn)

Menurut pemeringkatan Bank Dunia, kualitas sumber tenaga manusia Vietnam menduduki posisi ke-11 diantara 12 negara Asia tentang tenaga ahli yang berkualitas tinggi dan tenaga buruh profesional. Menyedari secara jelas arti pentingnya sumber daya manusia terhadap perkembangan Tanah Air, para wakil peserta lokakarya ini menekankan salah satu diantara tiga tahap terobosan untuk mensukseskan strategi pengembangan sosial-ekonomi untuk tahap 2010-2020 ialah harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Le Van Cuong, Wakil Ketua Pengurus Besar Asosiasi Sains Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Talenta Vietnam berpendapat bahwa Vietnam perlu melakukan evaluasi umum yang praksis untuk menilai situasi sumber daya manusia di Vietnam. 

Bapak Le Van Cuong mengatakan "Mengenai masalah pendidikan untuk sumber daya manusia, menurut hemat saya, kita harus menciptakan lingkungan. Saya setuju dengan pendapat bahwa perlu ada 3 mata rantai pendidikan, penggunaan dan imbalan, tetapi harus ada juga lingkungan sehat yang berasal dari para pemimpin yang paling tinggi, pemimpin yang punya kearifan dan berbudaya"./.

Komentar

Yang lain