Majelis Tinggi Jepang menunda pemungutan suara tentang paket RUU mengenai keamanan

(VOVworld) – Pada Rabu (16 September), pemungutan suara terakhir di Majelis Tinggi Jepang tentang pakat Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai keamanan telah harus ditunda setelah para legislator oposisi menghalangi jalan-jalan masuk ke Gedung Majelis Tinggi, tanpa memperdulikan usaha keras Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe meyakinkan partai-partai politik mendukung RUU ini.

Majelis Tinggi Jepang menunda pemungutan suara tentang paket RUU mengenai keamanan - ảnh 1
 PM Jepang, Shinzo Abe
(Foto: Kantor Berita Vietnam)

Pemerintah harus memindahkan waktu pemungutan suara ke Kamis (17 September). Akan tetapi, menurut Kantor Berita Kyodo, sampai Kamis pagi, par legislator tetap menghalangi jalan-jalan masuk ke ruang rapat Majelis Tinggi. Sementara itu, polisi memberitahukan bahwa kira-kira 13.000 orang telah berkumpul di luar Gedung Parlemen, di Ibukota Tokyo guna menuntut membatalkan paket RUU yang kontroversial ini. Menurut panitia penyelenggara demonstrasi tersebut, jumlah demonstran mencapai 35.000 orang. Sebelumnya, selama berpekan-pekan ini, puluhan ribu orang juga telah turun ke jalan untuk memprotes rencana-rencana PM Shinzo Abe tentang peningkatan peranan tentara Jepang.

Komentar

Yang lain