Masalah Brexit: Sulit mencapai permufakatan di KTT Uni Eropa

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Finlandia, Anti Rinne, pada Senin (14 Oktober), telah memberitahukan bahwa Uni Eropa memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai permufakatan dengan Inggris tentang ketentuan-ketentuan tentang "bercerai". 

Pidato pemimpin nasional yang sedang memegang jabatan sebagai Ketua bergilir Uni Eropa menunjukkan bahwa perundingan-perundingan mungkin terus dilangsungkan setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada pekan ini. Ketika berbicara di depan kalangan pers di Helsinki, PM Finlandia menegaskan bahwa Uni Eropa dan Inggris “tampaknya tidak mencapai permufakatan sebelum KTT”, dua pihak memerlukan lebih banyak waktu dan terus melakukan perundingan setelah KTT.

Tentang masalah ini, ketika berbicara di Luxembourg untuk menghadiri sidang para Mentari Luar Negeri (Menlu) Uni Eropa, Menlu Irlandia, Simon Coveney mengatakan bahwa “terlalu dini untuk menetapkan dua pihak bisa mencapai terobosan pada pekan ini atau harus menunggu pekan depan”. Menlu Spanyol, Josep Borell memberitahukan bahwa perundingan-perundingan Brexit sedang berlangsung cukup kondusif, tetapi Uni Eropa selalu bisa mengeluarkan keputusan pada saat-saat terakhir.

Komentar

Yang lain