Masalah nuklir Iran: Iran mencari arah “merancangkan kembali” permufakatan nuklir

(VOVWORLD) - Presiden Iran, Hassan Rouhani, pada Minggu (13/5), telah menegaskan kembali bahwa kalau kepentingan negara ini dibela, Teheran masih bisa mempertahankan komitmen terhadap permufakatan nuklir dengan nama Rencana Aksi Bersama  Komprehensif (JCPOA) yang ditandatangani oleh negara ini pada tahun 2015 dengan Kelompok P5+1 (yaitu 5 anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Inggris, Perancis, Rusia, Tiongkok, AS plus Jerman). 
Masalah nuklir Iran: Iran mencari arah “merancangkan kembali” permufakatan nuklir - ảnh 1 Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: EPA-EFE/VNA)

Dalam pernyataan yang ditanyangkan di TV nasional, Hassan Rouhani menekankan bahwa keputusan  AS menarik diri dari JCPOA merupakan “Tindakan  yang melanggar moral dan bertentangan dengan ketentuan-ketentuan internasional”. Ketika berbicara di depan pertemuan dengan Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena yang sedang mengunjungi Iran, Hassan Rouhani menujukkan bahwa kalau 5 negara sisa peserta JCPOA (termasuk Inggris, Perancis, Tiongkok, Rusia dan Jerman) terus menaati permufakatan ini, Iran terus mempertahankan komitmen-nya tanpa memperdulikan keputusan AS yang menarik diri dari permufakatan ini.

Pada hari yang sama, ketika berbicara dalam kunjungan di Tiongkok, persingahan pertama dalam rangka perlawatan ke banyak negara untuk mencari cara menyelamatkan JCPOA setelah AS menarik diri, Menlu Iran, Javad Zarif percaya  bahwa dengan perlawatan ini, Iran bisa membangun program masa dengan jelas bagi permufakatan nuklir, di atas dasar merancangkan kembali permufakatan ini ketika tidak ada AS. Pada fihak-nya, Menlu Tiongkok, Wangyi juga percaya bahwa perlawatan Javad Zarif ini akan membuat negara-negara mengerti jelas tentang pendirikan Iran dan membantu Teheran membela kepentingan nasional.

Komentar

Yang lain