Memperingati ultah ke-75 Hari Presiden Ho Chi Minh pulang kembali ke Tanah Air untuk memimpin Revolusi (28/1/1941 – 28/1/2016)

(VOVworld) – 75 tahun yang lalu, pada 28/1/1941, setelah 30 tahun beraktivitas di luar negeri, Pemimpin Nguyen Ai Quoc pulang kembali ke Tanah Air, bersama dengan Komite Sentral Partai Komunis Vietnam langsung memimpin revolusi untuk membebaskan bangsa dengan target primer ialah merebut kemerdekaan nasional, merebut kekuasaan di tangan untuk rakyat. 75 tahun sudah lewat, event bersejarah ini tetap membawa nilai-nilai besar dan makna yang mendalam terhadap proses pembelaan, pembangunan dan pengembangan Tanah Air.         

Memperingati ultah ke-75 Hari Presiden Ho Chi Minh pulang kembali ke Tanah Air untuk memimpin Revolusi (28/1/1941 – 28/1/2016) - ảnh 1
Lukisan "Paman Ho pulang kembali ke Tanah Air" (28/1/1941)
(Foto: sggp.org.vn)

Sehubungan dengan ini, koran-koran besar di Vietnam, edisi Kamis (28/1), memuat artikel-artikel yang menegaskan arti sejarah dari event ini. Dengan tema: “Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segala-galanya”, artikel yang dimuat di koran Sai Gon Giai Phong menegaskan event Pemimpin Nguyen Ai Quoc pulang kembali ke Tanah Air pada musim semi tahun 1941 telah memenuhi tuntutan obyektif dari gerakan revolusioner dalam negeri dan perkembangan proses sejarah dalam merebut kemerdekaan dan pembebasan nasional Vietnam.

Koran Quan Doi Nhan Dan (atau Koran Tentara Rakyat) membuat artikel dengan tema: “Selar sejarah tentang titik balik revolusi Vietnam”, diantaranya mengikhtisarkan kembali tonggak-tonggak waktu istimewa dalam proses aktivitas revolusioner dari Pemimpin Nguyen Ai Quoc dari 1941 – 1944. Melalui event-event ini, bisa melihat peranan penting dan keputusan-keputusan tepat yang dikeluarkan Pemimpin Nguyen Ai Quoc (atau Presiden Ho Chi Minh) dalam memimpin perjuangan revolusi Vietnam.

Sehubungan dengan ini, Selasa (26/1), pimpinan provinsi Cao Bang mengadakan acara peringatan dan membakar hio di Kuil pemujaan Presiden Ho Chi Minh di Situs peninggalan sejarah nasional istimewa Pac Po. 

Komentar

Yang lain