Memupuk Hubungan Vietnam-AS dengan Tekad, Kepercayaan, dan Ketulusan

(VOVWORLD) - Sehubungan dengan kehadiran pada Pekan Tingkat Tinggi Majelis Umum ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU ke-78 PBB) dan kegiatan bilateral di Amerika Serikat (AS), pada Selasa pagi (19 September) waktu lokal, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh mengunjungi dan melakukan pidato politik di Universitas Georgetown di Washington D.C, tempat yang pernah dikunjungi banyak politisi di dunia dan melakukan pidato politik.
Memupuk Hubungan Vietnam-AS dengan Tekad, Kepercayaan, dan Ketulusan - ảnh 1PM Pham Minh Chin mengunjungi dan melakukan pidato politik di Universitas Georgetown (Foto: VOV)

Ketika berbicara di perpustakaan Universitas Georgetown, PM Pham Minh Chinh fokus menyampaikan tiga isi utama yaitu: Bagaimana dunia sekarang? Target, beberapa kebijakan besar Vietnam; Apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan hubungan Kemitraan strategis komprehensif Vietnam-AS pada waktu mendatang?

Ketika menjelaskan isu pertama, PM Pham Minh Chinh menganggap bahwa dunia sedang mengalami gejolak yang rumit, banyak masalah belum ada preseden dan sulit diprediksi. Dalam konteks itu, Vietnam memilih jalan proaktif untuk beradaptasi, memanfaatkan peluang, menyelesaikan tantangan, menganggap perdamaian, kestabilan, dan kerja sama pembangunan sebagai target, menganggap Piagam PBB dan hukum internasional sebagai fondasi, menganggap dialog dan kerja sama sebagai instrumen.

Tentang isu besar yang kedua, PM Pham Minh Chinh memberitahukan, target Vietnam ialah menganggap rakyat makmur, negara kuat, demokratis, adil dan beradab sebagai target umum sekaligus motivasi untuk berupaya. Target strategis ialah hingga tahun 2030 Vietnam menjadi negara berkembang dengan industri modern dan pendapatan menengah tinggi, hingga tahun 2045 menjadi negara maju dengan pendapatan yang tinggi. Menurut itu, Vietnam mengajukan beberapa orientasi besar, yaitu: memperhebat industrialisasi, modernisasi tanah air, membangun perekonomian pasar menurut arah sosialis; membangun negara hukum sosialis milik rakyat, oleh rakyat, demi rakyat. Di samping itu, membina garis politik luar negeri yang independen, mandiri, damai, bersahabat, kooperatif, dan berkembang, menganekaragamkan, menganekaarahkan, proaktif dan aktif melakukan integrasi internasional secara komprehensif, intensif, ekstensif, menjamin dengan mantap pertahanan, keamanan, membela kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan, dan keutuhan wilayah.

Tentang isu besar yang ketiga, PM Pham Minh Chinh menganggap bahwa kedua pihak perlu mengkonkretkan peningkatan hubungan ke Kemitraan strategis komprehensif demi perdamaian, kerja sama, dan pembangunan yang berkelanjutan menjadi strategi, program, rencana aksi, proyek, dan kegiatan kerja sama bisnis.

Dalam mengakhiri pidatonya, PM menunjukkan, hubungan Vietnam-AS pada waktu mendatang perlu menuju ke target perkembangan yang kian intensif, ekstensif, substansial, dan efektif, setimpal dengan kerangka baru, mendorong hubungan dua negara tapi tidak merugikan kepentingan negara-negara lain.

Pidato PM Pham Minh Chinh mendapat sambutan baik dari Rektor Universitas Georgetown, Joel Hellman, para profesor dan mahasiswa.

Komentar

Yang lain