Menlu G-7 mengeluarkan Pernyataan tentang masalah-masalah dunia

(VOVworld) – Pada Rabu sore (15 April), menurut waktu lokal, Konferensi Menteri Luar Negeri (Menlu) kelompok negara-negara industri maju (G-7) telah berakhir di kota Lubeck, Jerman setelah berlangsung selama dua hari. Konferensi ini telah mengeluarkan satu Pernyataan terakhir yang menyinggung serenteran masalah panas di dunia selain satu pernyataan lain tentang keamanan maritim. Dalam Pernyataan yang tebalnya 17 halaman  pada acara penutupan konferensi tersebut, para Menlu G-7 telah menyinggung 11 masalah panas di dunia, diantaranya menekankan krisis Ukraina, peranan Rusia dan masalah keamanan maritim. Pernyataan tersebut mengimbau kepada Rusia supaya memainkan peranan lebih aktif lagi dalam krisis di Ukraina, memberikan pengaruh kepada pasukan penuntut kemerdekaan supaya mereka melaksanakan secara penuh Permufakatan Minsk. Pernyataan tersebut juga mengimbau kepada semu fihak peserta bentrokan supaya menaati genacatan senjata dan menarik senjata berat menurut cara yang bisa diecek. G-7 juga menyatakan mendukung peranan Jerman dan Perancis sebagai jembatan penghubung guna menangani bentrokan di Ukraina.

Menlu G-7 mengeluarkan Pernyataan tentang masalah-masalah dunia - ảnh 1
Menlu negara-negara G-7 pada acara penutupan konferensi
(Foto: thethaovanhoa.vn)

Yang bersangkutan dengan masalah keamanan maritim, para Menlu G-7 telah mengeluarkan satu pernyataan khusus tentang masalah ini. Pernyataan keamanan maritim G-7 meliputi 17 butir, diantaranya menekankan peranan maritim dalam kehidupan serta pertukaran perdagangan. Pernyataan ini menekankan bahwa hanya bisa menentang ancaman-ancaman keamanan maritim kalau punya satu cara pendekatan yang bersifat kerjasama dan koordinasi di atas dasar hukum dan koordinasi aksi antar-negara, kawasan dan dunia. Para Menlu G-7 juga berkomitmen menghormati ketertiban maritim di atas dasar hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS); menyatakan terus memantau situasi Laut Timur, bersamaan itu memprotes semua tindakan sefihak seperti membuka tanah dengan skala besar, mengubah status quo dan menimbulkan ketegangan di kawasan. G-7 juga memprotes keras semua intrik untuk mengklaim kedaulatan wilayah atau wilayah laut melalui mengancam, memaksa atau menggunakan kekerasan. Para Menlu mengimbau kepada semua fihak supaya mengikuti langkah kompromi atau menangani secara damai semua sengketa, sesuai dengan hukum internasional. Selain itu, G-7 juga menekankan peranan penting dari semua permufakatan atau peralatan untuk menangani sengketa di kawasan, mengimbau untuk mendorong cepat penyusunan Kode Etik di Laut Timur (COC), sementara mendukung kuat Deklarasi tentang perilaku dari semua fihak di Laut Timur (DOC). Yang bersangkutan dengan masalah Iran, para Menlu G-7 menyambut baik berakhirnya perdebatanselama 10 tahun ini antara para pihak. G-7 juga mengimbau kepada Teheran supaya memainkan “peranan yang bertanggung jawab dan konstruktif” di kawasan, mengimbau kepada negara ini supaya terus melakukan kerjasama secara penuh dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA)./.

Komentar

Yang lain