Mesir terus tenggelam dalam krisis

     (VOVworld) – Pada Selasa (13 Agustus), jurubicara kekuatan Ikhwanul Muslimin (MB), Gehad El-Haddad menegaskan bahwa organisasi ini siap melakukan perundingan untuk mengusahakan solusi bagi krisis politik di Mesir saat ini dengan syarat perundingan itu ada hadirnya mediator Al-Azhar – organisasi Islam papan atas di Mesir.

    Gehad El-Haddad menunjukkan bahwa perundingan-perundingan harus berdasarkan pada “pemulihan keabsahan dari Undang-Undang Dasar”, tapi tidak berdasarkan pada gagasan mengatasi krisis yang dilakukan oleh Ahmed el-Tayep-seorang anggota organisasi Al-Azhar yang punya pandangan mendukung kudeta menggulingkan mantan Presiden yang dipilih oleh rakyat, Mohamad Morsi.

    Gehad El-Haddad mengeluarkan pernyataan tersebut pada latar belakang ribuan pendukung Presiden Mohamad Morsi terus memberikan tekanan terhadap para pemimpin sementara Mesir dengan melakukan pawai di kantor Kementerian Dalam Negeri di jantunganya kota Kairo (Ibukota Mesir).

Mesir terus tenggelam dalam krisis - ảnh 1
Pemimpin spiritual tinggi MB, Mohamed Badie
(Foto: dangcongsan.vn)
    Dalam perkembangan yang bersangkutan, koran “Al Ahram” memberitakan bahwa pada 25 Agustus mendatang, Mesir akan membuka sesi pengadilan terhadap 6 pemimpin Ikhwanul Muslimin yang dituduh menghasut dan membunuh demonstran di kantor MB, di distrik Moqattam selama waktu  MB memegang kekuasaan.

    Di antara 6 orang tersebut, ada pemimpin spiritual tinggi MB, Mohamed Badie dan wakilnya, Khairat  El-Shater. Sebelum dua pengadilan tersebut berlangsung, pada 17 Agustus ini, Mesir juga membuka sidang pengadilan kasasi mantan Presiden Hosni Mubarak dan mantan Menteri Dalam Negeri, El-Adly dengan tuduhan membunuh kira-kira 800 demonstran dalam pemberontakan pada 25 Januari 2011./.

Komentar

Yang lain