Negara-Negara Khawatirkan Kekerasan dan Perpecahan Internal Akibat Konflik di Jalur Gaza

(VOVWORLD) - Seiring dengan eskalasi konflik di Jalur Gaza, gerakan-gerakan demonstrasi mendukung Israel dan Palestina juga mulai menimbulkan kekhawatiran-kekhawatiran atas perpecahan dan bahaya menghasut kekerasan dalam internal banyak negara di dunia.

Polisi Ibukota Paris (Prancis), pada Kamis malam (12 Oktober), harus menggunakan angin topan dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan demonstran dukungan Palestina di beberapa tempat di kota ini, khususnya di Lapangan Demokrasi. Ketika berbicara di televisi Prancis pada malam hari yang sama setelah melakukan pertemuan-pertemuan dengan para pemimpin faksi partai politik Prancis untuk mendiskusikan situasi Timur Tengah, Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengimbau warga Prancis supaya bersolidaritas dan bersikap yang tepat terhadap semua yang terjadi di Jalur Gaza.

Bahaya terjadi kekerasan sehingga memecahkan komunitas antara para pendukung palestina dan Israel juga meningkat di beberapa negara lain di dunia. Di Amerika Serikat, Pemerintahan Kota New York sedang meletakkan pasukan kepolisian dalam situasi waspada  tinggi.

Beberapa negara Eropa seperti Australia, Jerman, Belgia, Spanyol sejak awal pekan ini juga memperluas perintah larangan atau membatasi beberapa demonstransi dan pawai karena mengkhawatirkan eskalasi sikap anti-Yahudi akan menimbulkan bentrokan kekerasan antar-komunitas.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain