Negara-Negara Uni Eropa Terpecah Terkait Labelisasi Investasi Hijau bagi Energi Nuklir

(VOVWORLD) - Menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT), Negara-Negara anggota Uni Eropa telah mengalami perselisihan sekitar perihal menganggap energi nuklir sebagai investasi yang ramah dengan iklim.

Berbicara di depan KTT para pemimpin Uni Eropa, Perdana Menteri (PM) Austria, Karl Nehammer menyatakan bahwa negara ini dan Luksemburg memprotes “pemutihan” akibat-akibat serius terhadap lingkungan dan perubahan iklim yang disebabkan energi nuklir. Sementara itu, PM Polandia Mateusz Morawiechi menyatakan dukungan kuat tentang kemampuan memberikan modal investasi pada gas bakar dan listrik nuklir.

Perancis, negara pengguna sekitar 70 persen listrik nuklir merupakan salah satu pendukung kuat terhadap rancana tersebut. Sementara Jerman berada dalam kelompok negara-negara yang memprotes dan sedang menghapuskan reaktor nuklirnya. Masalah gas bakar juga menimbulkan perpecahan antarnegara anggota Uni Eropa. Beberapa negara menyatakan bahwa bahan ini sangat perlu dan membantu mereka berangsur-angsur menghapuskan penggunaan batu bara yang lebih menimbulkan polusi, sementara beberapa negara sisanya menyatakan tidak bisa menganggap bahan fosil sebagai investasi hijau.

Komentar

Yang lain