Niger: Membuka Kembali Wilayah Udara; Menegaskan Tidak Menyerang Kedutaan Besar Prancis

(VOVWORLD) - Pada Senin (4 September), dalam konferensi pers internasional di Niamey, Ibu kota Niger, Perdana Menteri (PM) Pemerintah Niger yang didirikan oleh faksi oposisi, Ali Lamine Zeine, menegaskan bahwa angkatan bersenjata negara ini masih ditempatkan dalam situasi siaga bertempur yang tinggi karena bahaya serangan militer dari luar belum disingkirkan.
Niger: Membuka Kembali Wilayah Udara; Menegaskan Tidak Menyerang Kedutaan Besar Prancis - ảnh 1Ilustrasi (Foto: global news)

PM Ali Lamine Zeine menunjukkan bahwa junta militer telah memutuskan untuk menghentikan semua kesepakatan keamanan dan militer yang sudah ditandatangani dengan Prancis. Oleh karena itu, keberadaan para serdadu Prancis di wilayah Niger pada latar belakang sekarang adalah ilegal. Bersamaan itu, keberadaan Duta Besar Prancis, Sylvain Itte di Niger adalah ilegal dan pengusiran tokoh ini merupakan keputusan yang tak terbalikkan. Namun, kepala Pemerintah kudeta Niger berkomitmen bahwa pasukan pelaksana hukum negara ini tidak akan memasuki Kedutaan Besar Prancis untuk melakukan pengusiran.

Juga pada hari yang sama, setelah hampir sebulan menutup wilayah udara, Niger telah membuka kembali wilayah udara terhadap semua misi penerbanga komersial domestik dan internasional. Selain itu, semua jasa layanan di bandara juga dilakukan kembali. Namun, Niger masih menutup wilayah udara terhadap semua misi penerbangan militer.

Komentar

Yang lain