Opini umum AS tentang kunjungan Presiden Barack Obama di Vietnam

(VOVworld) – Vietnam dan Amerika Serikat (AS) telah melampaui masa lampau peperangan, berbagi banyak kepentingan bersama  dan prospek hubungan antara dua negara tidak bisa dibalikkan.


Opini umum AS tentang kunjungan Presiden Barack Obama di Vietnam - ảnh 1
Presiden Vietnam  Tran Dai Quang (kanan) mengadakan  pembicaraan dengan  Presiden AS, Barack Obama setelah upacara penyambutan resmi 
(Foto: vov.vn)

Demikianlah penilaian opini umum AS setelah kunjungan Presiden AS, Barack Obama di Vietnam baru-baru ini. Menurut penilaian para pakar, analis dan pengamat AS, kunjungan Presiden Barack Obama di Vietnam sangat sukses dengan tonggak-tonggak besar dalam hubungan bilateral, misalnya keputusan mencabut sepenuhnya embargo senjata terhadap Vietnam, kontak-kontrak ekonomi  senilai miliaran dollar AS, permufakatan tentang penanggulangan perubahan iklim dan lain-lain. Para sarjana AS menyambut baik keputusan mencabut embargo senjata, menilai ini sebagai langkah yang sesuai dalam situasi sekarang ini tapi juga tidak dimaksudkan untuk meningkatkan bahaya bentrokan di kawasan. Kepala Program Asia Tenggara dari Pusat Penelitian Stimson, Richard Cronin memberitahukan: “Ini merupakan hasil yang paling mengesankan dalam pertemuan antara para pemimpin dua negara. Tujuan pencabutan sepenuhnya embargo senjata atau bantuan alat persenjataan kepada Vietnam bukanlah bermaksud menghasut bentrokan, tapi untuk memperkuat kekuatan Vietnam. Kita perlu menegaskan satu kenyataan bahwa perihal satu negara adi kuasa yang menimbulkan tekanan terhadap negara yang kecil akan menimbulkan ketidak-stabilan”.

Menurut analisis dari mantan Direktur Senior Dewan Keamanan Nasional AS, Michael Green, AS ingin membantu Vietnam memperkuat kemampuan menjamin keamanan laut, melalui itu turut menjamin kestabilan di kawasan. “AS mempunyai dua perhatian besar dalam hubungan dengan Vietnam. Pertama, di segi strategi, dua pihak mempunyai banyak kepentingan bersama tentang satu kawasan Asia yang stabil, dimana  semua negara bisa memutuskan kemerdekaan dan kedaulatannya tanpa ditekan oleh negara adi kuasa. Yang kedua ialah membantu Vietnam memperkuat kemampuan menjaga wilayah lautnya. Embargo senjata merintangi kedua hal tersebut”.

Ketika menilai hasil kunjungan ini, Profesor urusan penelitian tentang Asia Timur dari Universitas John Hopkin Marvin Ott menyatakan bahwa Presiden Barack Obama telah berusaha menciptakan fundasi-fundasi yang paling mendasar untuk mendorong secara maksimal hubungan kerjasama keamanan strategis yang semakin terkait lebih lanjut lagi antara Vietnam dan AS, tidak hanya berfokus pada Laut Timur saja, tapi juga banyak masalah lain. Dia mengatakan: “Tujuan ini telah tercapai. Kunjungan Presiden Barack Obama telah memperjelas dan memperkokoh pemahaman bersama tentang semua kepentingan strategis antara dua negara”.

Sependapat dengan  Profesor Marvin Ott, pengacara Tran Dinh Hoan, seorang diaspora Vietnam di Stafford memberitahukan bahwa mayoritas orang di kalangan komunitas diaspora Vietnam di AS merasa sangat gembira tentang kunjungan Presiden Barack Obama di Vietnam. Dia mengatakan: “Ini adalah satu perasaan yang sangat alami. Ketika ada negara yang melakukan hubungan yang baik dengan Vietnam, saya merasa sangat gembira, karena satu negara yang semakin diakrabi, maka negara itu akan akan mudah menjadi makmur dan mencapai kemajuan cepat tentang sosial-ekonomi”.

Sedangkan, Profesor Pham Quang Hung dari Universitas Virginia memberitahukan: “Saya merasa sangat senang dan terharu ketika kunjungan Presiden Barack Obama mencapai sukses dengan sambutan yang sangat akrab dari rakyat Vietnam. Saya mempunyai satu perasaan yang sangat kuat tentang pernyataan-pernyataan dari Presiden Barack Obama tentang pencabutan embargo senjata dan kerjasama keamanan di Laut Timur. Kunjungan ini akan memperluas banyak hubungan antara Vietnam dan AS di banyak bidang seperti ekonomi, pendidikan, keamanan dan alain-lain dengan banyak hasil pada masa depan”.

Tentang prospek hubungan Vietnam-AS pada masa depan, para sarjana AS menegaskan bahwa kebijakan AS dalam mendorong hubungan kerjasama dengan Vietnam selama puluhan tahun ini selalu konsekuen. Siapapun yang menjadi Presiden yang baru atau partai manapun yang memegang kekuasaan dalam Kongres, ini juga merupakan kecenderungan yang tidak bisa dibalikkan. 

Komentar

Yang lain