PBB, AS dan Rusia berupaya menyiapkan Konferensi Jenewa II

(VOVworld) – Ketika berbicara setelah pertemuan tertutup dengan para pejabat senior Rusia dan Amerika Serikat (AS), pada Senin (25 November), di Jenewa, Swiss, Utusan khusus bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab urusan Suriah, Lakhdar Brahimi memberitahukan bahwa sekarang semua fihak masih berada dalam proses berbahas tentang unsur yang hadir di Konferensi Jenewa II. Rusia, AS dan PBB sedang berhubung secara erat dengan Pemerintah dan faksi oposisi Suriah, meminta kepada semua fihak supaya mengumumkan wakil pesertanya dalam waktu cepat-cepatnya, mungkin bisa pada akhir tahun ini.

Ketika menjawab kalangan media massa tentang kemungkin faksi oposisi Suriah mengirim wakilnya ialah Persekutuan Nasional Suriah (SNC), Lakhdar Brahimi memberitahukan bahwa SNC akan memainkan peranan yang sangat penting dalam perwakilan faksi oposisi, tapi juga menegaskan bahwa perwakilan ini harus “representatif dan terpercaya”. Utusan Khusus bersama PBB dan Liga Arab ini memberitahukan bahwa bukan semua fihak yang mau menghadiri konferensi Jenewa II akan diterima, akan tetapi menegaskan bahwa Iran dan Arab Saudi akan merupakan dua di antara wakil-wakil di konferensi ini.

PBB, AS dan Rusia berupaya menyiapkan Konferensi Jenewa II - ảnh 1
Pertemuan antara Utusan khusus PBB dan Liga Arab, Lakhdar Brahimi
dengan para diplomat Rusia, AS di Jenewa pada 25 November
(Foto: baomoi.com)


          Pada hari yang sama, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon memberitahukan bahwa konferensi tentang Suriah akan diadakan pada 22 Januari 2014. Wakil Pemerintah Suriah dan faksi pembangkang akan duduk di meja perundingan untuk pertama kalinya sejak meledaknya bentrokan di negara Timur Tengah ini pada Maret 2011.

         Juga pada hari yang sama (25 November), Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menegaskan bahwa solusi militer tidak bisa menghentikan bentrokan kekerasan yang telah merampas kira-kira 100.000 jiwa di Suriah selama 3 tahun ini. Konferensi Jenewa II pada 22 Januari mendatang akan merupakan kesempatan yang paling bagus untuk melaksanakan Pernyataan Jenewa dan membentuk satu pemerintah transisi baru di Suriah melalui satu permufakatan yang disetujui semua fihak.

Sementara itu, situasi pertempuran di Suriah masih terus mengalami perkembangan-perkembangan yang menegangkan. Sejak 23 November, para penembak penentang secara terus-menerus melakukan serangan guna merebut kembali kotamadya Al-Ghouta, di Damaskus Timur, yang sedang berada dalam kontrol tentara pemerintah.

Kantor berita resmi Suriah, “SANA”, pada Senin (25 November) memberitahukan bahwa ada sedikit-dikitnya 11 orang yang telah tewas dan kira-kira 20 orang luka-luka dalam satu serangan dengan mortir yang terjadi di kawasan al-Jamilieh, dekat kota Aleppo. Menurut “SANA”, ini merupakan serangan yang dilakukan para anasir teroris-menyindir para penembak dari Front al-Nursa yang berhubungan dengan al-Qaeda./.

 

Komentar

Yang lain