(VOVWORLD) - Dalam laporan “Prospek Tanah Global” yang diumumkan pada 27 April, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa situasi degradasi tanah meningkat karena deforestasi dan urbanisasi di seluruh dunia. Para pakar mengkhawatirkan dunia akan menyaksikan kerusakan 16 juta kilometer persegi tanah pada 2050, setara dengan area kawasan Amerika Latin. Dengan kata lain, hingga 40% tanah akan rusak dan setengah umat manusia akan menderita akibatnya.
Dalam laporan tersebut, para pakar memperingatkan bahwa tanah – satu warisan alam dengan nilai ekonomi sebesar 44 triliun USD, setara dengan lebih dari setengah GDP dunia, akan semakin rusak jika masalah urbanisasi, deforestasi, aktivitas-aktivitas pertanian dan pangan saat ini tidak diubah.