Pejabat Senior ASEAN-Tiongkok bersidang tentang penggelaran DOC

(VOVWORLD) - ASEAN dan Tiongkok, Kamis (18/5), mengadakan Pertemuan Pejabat Senior (SOM)  ASEAN- Tiongkok mengenai penggelaran DOC yang ke-14 di Quay Zhang, Tiongkok. Pertemuan ini dipimpin oleh Deputi Menteri Luar Negeri Singapura, Chee Wee Kiong dan timpalan-nya dari Tiongkok, Leo Chan Min. 
Pejabat Senior ASEAN-Tiongkok bersidang tentang penggelaran DOC - ảnh 1Ilustrasi. (Foto: Vietbao

Pada pertemuan ini, dua fihak berbahas tentang situasi di Laut Timur, penggelaran DOC dan proses penyusunan COC. ASEAN dan Tiongkok mengulangi komitmen dari Pepimpin senior untuk terus melaksanakan secara lengkap dan berhasil-guan DOC dan menilai tinggi hasil penggelaran semua langkah  membina epercayaan  dan diplomatik pencegahan di laut, kongkritnya yalah mengoperasikan dalam kenyataan Jaringan hotline  antara Kementerian Luar negeri negara-negara ASEAN dan Tiongkok mengenai situasi darurat di laut dan menerapkan Kode Etik tentang penghindaran takbrak mendadak di laut (CUES) turut menjaga perdamaian, kestabilan, keamanan dan keselamatan maritim dan penerbangan di Laut Timur. Tentang penyusunan COC, para fihak mencatat hasil yang dicapai Kelompok Kerja DOC/COC tentang rancangan kerangka COC, bersamaan itu sepakat akan mengajukan rancangan ini ke Konferensi Menteri ASEAN-Tiongkok (PMC+) pada 8/2017 untuk dipelajari dan diesahkan. Negara-negara peserta menegaskan akan terus memperkuat dialog dan konsultasi untuk mendorong proses DOC/COC guna mempertahankan dialog, kerjasama demi perdamaian, kestabilan di kawasan pada umumnya dan di Laut Timur pada khususnya.

Pada pertemuan tersebut, ketika menyinggung masalah Laut Timur, Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Nguyen Quoc Dung, Kepala SOM ASEAN Vietnam, menekankan bahwa pelaksanaan secara lengkap dan efektif DOC serta pemberian sumbangan dalam isi-isi kongkrit dalam rancangan kerangka COC. Selain itu, dia juga menekankan bahwa para fihak perlu terus mengekang diri, jangan menggunakan kekerasan atau mengancam menggunakan kekerasan, menangani secara damai semua sengketa di atas dasar hukum internasional, di antaranya ada UNCLOS tahun 1982, dari situ memberikan sumbangan secara substantif kepala usaha menjaga perdamaian dan kestabilan di Laut Timur.

Komentar

Yang lain