Pemerintah Suriah mengundang Organisasi Pelarangan Senjata Kimia melakukan inspeksi di kotamadya Douma

(VOVWORLD) - Pemerintah Suriah, pada Selasa (10 April), telah mengirim undangan kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk datang melakukan inspeksi di kotamadya Douma, Ghouta Timur, Suriah-tempat terjadi serangan yang diduga menggunakan senjata kimia pada akhir pekan lalu, sehingga membuat banyak orang tewas.
Pemerintah Suriah mengundang  Organisasi Pelarangan Senjata Kimia melakukan inspeksi di kotamadya Douma  - ảnh 1Markas Besar   Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Kota Den Haag, Belanda. (Foto: AFP)

Sebelumnya, pada hari yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres  juga  berseru kepada para investigator internasionalsupaya melakukan investigasi independen setelah serangan tersebut.  Dia mengatakan bahwa sifat serius dalam tuduhan-tuduhan belakangan ini menuntut dilakukan-nuya investigasi yang cermat, berdasarkan pada pendapat-pendapat obyektif, independen dan profesionel dari kalangan pakar. Selain itu Sekjen PBB juga menegaskan lagi sepenuhnya mendukung penjaminan agar OPCW berhak mendekati semua informasi untuk menyelesaikan missi  mengklarifikasi kenyataan tentang kasus ini. 

Pada hari yang sama, Perdana Menteri (PM) Inggeris, Theresa May menyatakan akan berbahas dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tentang serangan terhadap  kotamadya Douma dan menegaskan bahwa London  sedang bersama-sama dengan para sekutunya dan mitra untuk cepat memberikan penilaian tentang kasus ini. 

Sementara itu,  PM Perancis, Edouard Phillippe menyatakan  bahwa para sekutu dari Pemerintah Suriah  harus memikul “tanggung jawab istimewa” atas serangan yang diduga menggunakan senjata nuklir ini.

Dalam satu perkembangan yang lain, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), pada Selasa (10 April), secara bergilir melakukan pemungutan suara  terhadap tiga rancangan resolusi yang bersangkutan dengan investigasi tentang serangan dengan menggunakan senjata kimia di Suriah. Hasilnya ialah ketiga rancangan resolusi ini telah berhasil diesahkan. Di antaranya ada dua resolusi yang dikeluarkan oleh AS dan Rusia. Hal yang berbeda di antara dua resolusi ini ialah resolusi AS menuntut supaya melakukan satu investigasi untuk menetapkan pelaku serangan-serangan dengan menggunakan senjata kimia di Suriah, sedangkan resolusi Rusia menuntut kepada para investigator supaya melaporkan hasil investigasi kepada DK PBB dan kemudian badan ini akan mengeluarkan kesimpulan. 

Sedangkan resolusi ke-3 yang dikeluarkan oleh Swedia dan Rusia mengusulkan kepada Pemerintah Suriah supaya mengizinkan para investigator OPCW datang ke kotamayda Douma-tempat terjadi serangan dengan menggunakan senjata kimia pada tanggal 7 April ini untuk memperjelas kenyataan. Dokumen ini juga menyambut baik pernyataan Direktor Jenderal OPCW tentang pengiriman tim pakar ke Douma untuk melakukan investigasi sesuai dnegan standar-standar Konvensi  tentang Senjata Kimia.

Komentar

Yang lain