(VOVworld) – Pemerintah Yaman, Kamis (14/7), menyatakan kemungkinan memboikot semua perundingan damai dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai mediator, sebelum saat yang direncanakan akan memulihkan perundingan-perundingan di Kuwait dengan pasukan bersenjata oposisi Houthi, bersamaan itu berpendpaat bahwa pihak oposisi harus berkomitmen melaksanakan pasal-pasal dalam satu Resolusi PBB.

Akan tetapi, PBB memberitahukan belum menerima pemberitahuan apapun tentang pemboikotan perundingan damai dari kedua pihak dan menegaskan bahwa semua perundingan itu telah direncanakan dan akan diteruskan pada Jumat (15/7) setelah dua minggu terhenti. Sudah lebih dari 2 bulan sejak perundingan-perundingan damai antara Pemerintah pimpinan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi yang disokong Arab Saudi dengan pasukan pembangkang Houthi beserta para sekutunya dimulai, namun masih belum bisa mencapai satu kemajuan kongkrit apapun. Seorang pejabat dari Istana Kepresidenan Yaman memberitahukan bahwa delegasi Pemerintahnya tidak akan datang ke Kuwait sampai saat permintaan-permintaan PBB dipenuhi guna menimbulkan tekanan terhadap pasukan oposisi Houthi untuk melaksanakan Resolusi 2216 dari Dewan Keamanan PBB.