Peringatan 40 Tahun UNCLOS: Mendorong Kerja Sama Kelautan di Asia Tenggara
(VOVWORLD) -Demikian tema Dialog Kelautan ke-8 yang dibuka pada Rabu pagi (29 Juni), di Kota Hanoi. Dialog ini dihadiri para pembicara yang adalah para pakar yang bergengsi asal 24 negara dan teritori, wakil dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, 53 Duta Besar dan para utusan internasional yang berada di Vietnam.
 Deputi Menlu Pham Quang Hieu berbicara di depan Dialog tersebut (Foto: VNA) |
Berbicara di depan acara pembukaan dialog tersebut, Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Hieu menekankan bahwa pengesahan Konvensi PBB tentang Hukum Laut pada 40 tahun lalu merupakan tonggak sejarah dalam proses perkembangan hukum laut internasional. Untuk pertama kalinya satu kerangka hukum komprehensif, satu “undang-undang dasar” dari samudra-samudra” ditegakkan.
Deputi Menteri Pham Quang Hieu menekankan bahwa untuk mendorong kerja sama di atas dasar menghormati hak-hak dan kewajiban sah dari negara-negara pantai serta negara-negara yang tidak memiliki laut, antara negara-negara anggota dan bukan anggota UNCLOS, semua negara perlu berupaya menghormati hukum internasional, termasuk Konvensi tentang Hukum Laut; meningkatkan kepercayaan, menahan diri, tidak melakukan kegiatan yang bisa merumitkan situasi atau membuat ketegangan bereskalasi di Laut Timur; bersamaan itu mematuhi Konvensi dalam menetapkan argumentasi-argumentasi di laut dan menangani sengketa dengan langkah damai.
Lokakarya internasional Dialog Laut ke-8 berlangsung dalam sehari, berfokus pada 4 sesi perdebatan: “UNCLOS dan kawasan Asia Tenggara: Topik-topik yang belum diteliti secara lengkap”; “Mengurangi emisi dari aktivitas-aktivitas transportasi”; “Kewajiban kerja sama antar-negara di wilayah laut yang setengah tertutup: Segi hukum, kenyataan praktek nasional, dan masa depan”, “Mengkonservasikan dan menggunakan secara berkelanjutan zona-zona keanekaragaman hayati di luar hak yurisdiksi nasional”.