PM Nguyen Xuan Phuc membacakan pidato di depan KTT G7 yang diperluas

(VOVworld) – Perdana Menteri (PM) Pemerintah Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, Jumat pagi (27/5) di Ise Shima, propinsi Mie, Jepang telah menghadiri dan membacakan pidato di depan sidang pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok negara-negara industri maju (G-7) yang diperluas.


PM Nguyen Xuan Phuc membacakan pidato di depan KTT G7 yang diperluas - ảnh 1
PM Nguyen Xuan Phuc dalam Konferensi tersebut
(Foto : VGP)


PM Nguyen Xuan Phuc menyambut tema prioritas dalam agenda KTT ini dan menekankan bahwa ini benar-benar merupakan masalah penting dan mendesak bagi perdamaian, kestabilan dan perkembangan yang berkesinambungan dari kawasan Asia-Pasifik pada khususnya dan dunia pada umumnya.

PM Nguyen Xuan Phuc menyatakan bahwa perkembangan yang berkesinambungan diatas dasar integrasi regional dan internasional yang efektif merupakan orientasi strategis perkembangan Vietnam, diantaranya infrastruktur merupakan salah satu diantara terobosan dari rencana perkembangan sosial-ekonomi pada waktu mendatang. Vietnam menilai tinggi gagasan Jepang tnetang Mitra infrastruktur berkualitas tinggi di kawasan Asia dan gagasan Konektivitas Mekong-Jepang, menyambut bantuan negara-negara G7 yang lain, diantaranya ada Amerika Serikat dan Sabahat-sababat dari daerah Dataran Rendah sungai Mekong (FLM) terhadap perkembangan yang berkesinmabungan daerah sungai Mekong dengan gagasan baru tentang Program Infrastruktur Berkesinambungan. Vietnam berkomitmen berpadu tenaga melaksanakan permufakatan bersejarah yang telah di capai dalam Konferensi  COP-21 yang dilakukan di Paris pada waktu lalu.

PM Nguyen Xuan Phuc menyatakan bahwa Vietnam menginginkan agar negara-negara G7 dan organisasi multilateral supaya terus memperhebat meningkatkan kemampuan menghadapi perubahan iklim dan adaptasi  kekeringan dan keasinan, khususnya di daerah dataran rendah sungai Mekong.

PM Nguyen Xuan Phuc menyambut gagasan baru Jepang di bidang-bidang penting seperti menjamin perdamaian, kestabilan dan perkembangan di Timur Tengah, perawatan kesehatan, kesetaraan gender dan meningkatkan peranan wanita, dan upaya Jepang dalam membantu Afrika, diantaranya ada kerangka Konferensi interasional Tokyo tentang mengembangkan Afrika (TICAD) .

PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan kemakmuran dan perkembangan Vietnam, Asia dan di dunia hanya bisa  dijamin kalau ada satu lingkungan internasional yang damai dan stabil. Kita sedang menghadapi tantangan-tantangan yang semakin menjadi besar terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan, pertama-tama yalah keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur. Semua tindakan sefihak dan bertentangan dengan hukum internasional dan permufakatan di kawasan seperti reklamasi pulau buatan dengan skala besar , mengubah status kuo dan meningkatkan militerisasi sedang mengancam secara serius perdamaian dan kestabilan di kawasan.

Situasi tersebut menuntut kepada semua negara yang bersangkutan supaya mengekang diri, menangani sengketa dengan langkah damai, sesuai dengan hukum internasional, diantaranya ada Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS), menaati DOC dan cepat menyusun COC. Bersama dengan ASEAN, Vietnam menyambut negara-negara G7 yang telah memberikan suara yang kuat, mendukung upaya menjamin keamanan, kebebasan maritim dan penerbangan, menangani sengketa dengan langkah damai, diatas dasar menghargai hukum internasional, permufakatan di kawasan dan menginginkan negara-negara G7 dan komunitas internasional supaya memberikan sumbangan yang bertanggung jawab untuk memperkokoh lingkungan yang damai dan stabil di Asia-Pasifik dan di dunia.

Komentar

Yang lain