PM Nguyen Xuan Phuc menghadiri Sidang MU PBB angkatan ke-73

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Nguyen Xuan Phuc, Kamis sore (27/9) menghadiri dan membacakan pidato penting di sesi perdebatan tingkat tinggi MU PBB angkatan ke-73.
PM Nguyen Xuan Phuc menghadiri Sidang MU PBB angkatan ke-73 - ảnh 1 PM Nguyen Xuan Phuc menghadiri Sidang MU PBB angkatan ke-73 (Foto :VNA)

Dalam pidatonya, atas nama Pemerintah dan rakyat Vietnam, PM Nguyen Xuan Phuc menyatakan terimakasih kepada MU PBB yang telah mengheningkan cipta bagi wafatnya Presiden Vietnam, Tran Dai Quang.

Ketika berbicara di depan sesi perdebatan ini, PM Nguyen Xuan Phuc menunjukkan bahwa pertumbuhan  GDP Vietnam sekarang mencapai lebih dari 6% selama lebih dari 20 tahun ini. Vietnam menjadi negara pengekspor pangan papan atas di dunia dan sejak tahun 2010 menjadi negara sedang berkembang dengan pendapatan menengah. Vietnam telah menandatangani, berpartisipasi dan sedang merundingkan di 16 Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA), membuka hubungan dagang bebas dengan kira-kira 60 negara dan mitra besar di dunia. Vietnam juga telah mengadakan dengan sukses Tahun APEC 2017, MU Uni Parlemen Dunia ke-132, Forum Ekonomi Dunia tentang ASEAN 2018 dan lain-lain.

PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa Vietnam selalu konsiten dalam menjunjung tinggi Piagam PBB, prinsip-prinsip dasar dari hukum internasional dalam menangani sengketa internasional dengan langkah damai, di antaranya ada kawasan Laut Timur di atas dasar Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS) dan menjamin keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim dan penerbangan.

PM Nguyen Xuan Phuc mengungkapkan kesempatan-kesempatan baru untuk mengembangkan ekonomi dari negara-negara di dunia pada latar kemajuan melompat tentang sains tekonologi dalam Revolusi Industri 4.0. PM Nguyen Xuan Phuc meminta :

“Tidak ada negara manapun, bagaimanapun dan kuatnya negara adi kuasa itu yang cukup kuat untuk memecahkan tantangan-tantangan besar terhadap dunia dewasa ini. Hal itu dituntut adanya uasaha keras dan sinergi semua negara di planit ini. Saya meminta masalah “tanggung jawab dobel” yaitu setiap negara punya rtanggung jawab terhadap masalah-masalah global, setiap perseorangan memainkan lagi peranan warga negara global. Pada latar itu, peranan PBB menjadi lebih penting dari pada yang sudah-sudah dalam membina fundasi perkembangan baru untuk menangani  secara efektif tantangan-tantangan global. Semua negara perlu terus menjunjung tinggi peranan dari PBB dan saling bersatu dan berupaya “Demi satu dunia yang damai, adil dan berkembang secara berkesinambungan.”

Ketika menekankan pencalonan diri Vietnam untuk menjadi Anggota Titak Tetap Dewan Keamanan PBB masa bakti 2020-2021, PM Nguyen Xuan Phuc berterimakasih kepada 53 negara di Asia-Pasifik yang telah sepakat mencalonkan Vietnam sebagai calon satu-satunya dari kelompok dan berterimakasih atas dukungan yang luas yang diberikan negara-negara kepada Vietnam.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain