PM Nguyen Xuan Phuc: Viet Nam tidak pernah memberikan konsesi terhadap apa yang termasuk kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah

(VOVWORLD) -  Perdana Menteri (PM) Nguyen Xuan Phuc, Senin pagi (21 0ktober), ketika menyampaikan laporan tentang hasil pelaksanaan rencana pengembangan sosial-ekonomi tahun 2019, rencana pengembangan sosial-ekonomi tahun 2020 di depan acara pembukaan Persidangan ke-8 Majelis Nasional (MN) Viet Nam angkatan XIV, memberitahukan bahwa sejak awal tahun hingga sekarang, situasi kawasan Laut Timur tetap mengalami perkembangan-perkembangan yang sangat rumit, di antaranya ada pelanggaran yang serius terhadap kawasan-kawasan laut Viet Nam yang ditetapkan menurut hukum internasional, bertentangan dengan DOC dan semua permufakatan tingkat tinggi lainnya. 
PM Nguyen Xuan Phuc: Viet Nam tidak pernah memberikan konsesi terhadap apa yang termasuk kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah - ảnh 1PM Nguyen Xuan Phuc berpidato di depan persidangan  (Foto: chinhphu.vn) 

PM Nguyen Xuan Phuc menekankan: “Partai Komunis dan Negara Viet Nam konsekuen dengan kebijakan bahwa Viet Nam tidak pernah memberikan konsesi terhadap apa yang termasuk kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah Viet Nam; bersamaan itu menjaga lingkungan yang damai dan stabil untuk perkembangan Tanah Air. Viet Nam telah, sedang dan akan terus bertekad, gigih berjuang dengan banyak langkah sesuai dengan hukum internasional, di antaranya da Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 dan berjuang di lapangan, bersamaan itu menjaga lingkungan yang damai dan hubungan persahatan serta kerjasama dengan semua negara. Garis politik yang tepat dan pendirian adil serta semua upaya yang dijalankan oleh Partai Komunis dan Negara Viet Nam telah mendapat simpati dan sinergi dari rakyat seluruh negeri dan dukungan yang luas dari komunitas internasional”.

PM Nguyen Xuan Phuc juga memberitahukan bahwa pada waktu mendatang, Viet Nam terus memperkokoh porensi pertahanan dan keamanan; Mengkoordinasikan secara erat dan efektif tugas pertahanan dan keamanan dengan pengembangan sosial-ekonomi. Gigih dan konsisten dengan garis politik luar negeri yang independen, mandiri, terakenaragamkan dan teraneka-arahkan hubungan; Terus memperkokoh hubungan dengan semua negara dan mitra. Melaksanakan dengan baik peranan sebagai Ketua ASEAN, Ketua Uni Parlemen ASEAN (AIPA 41) dan Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Menyelenggarakan secara efektif Perjanjian CP TPP dan menyampaikan kepada Majelis Nasional supaya merarifikasi semua perjanjian perdagangan dan investasi dengan Uni Eropa. Bersamaan itu, melaksanakan dengan baik pekerjaan tentang orang Viet Nam di luar negeri, menciptakan semua syarat yang kondusif kepada diaspora Viet Nam untuk turut membangun dan membela Tanah Air.

Komentar

Yang lain