Presiden AS mengadakan jumpa pers akhir tahun

(VOVworld) – Presiden Amerika Serika (AS), Sabu pagi menurut WIB) (19/12) mengadakan jumpa pers akhir tahun 2015, diantaranya mengungkapkan serentetan masalah panas dari negara AS pada tahun lalu di segi hubungan dalam negeri dan hubungan luar negeri.


Presiden AS mengadakan jumpa pers akhir tahun - ảnh 1
Presiden AS, Barack Obama
(Foto: baotintuc.vn)

Untuk membuka jumpa pers yang ditayangkan langsung dari Gedung Putih, Presiden Barack Obama menyatakan bahwa perekonomian AS mencapai kemajuan-kemajuan yang stabil dan mantap, prosentase pengangguran turun hanya tinggal kira-kira 5%, pertumbuhan lapangan kerja yang mengesankan dengan capaian sebanyak  13,7 juta lapangan kerja baru, jumlah orang yang dapat menikmati program perawatan kesehatan semakin meningkat dan yang paling penting ialah pendapatan-gaji meningkat lebih cepat terbanding dengan semua masa sebelumnya sejak proses pulih ekonomi dimulai.

Tentang aktivitas hubungan luar negeri, Presiden Barack Obama memberitahukan bahwa Pemerintah AS telah mencapai permufakatan nuklir yang bersifat terobosan dengan Iran, menggalang kembali hubungan diplomatik dengan Kuba setelah lebih dari separo abad, menyempurnakan proses perudningan Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP) yang  bersejarah. Tentang bidang lingkungan hidup, Presiden Barack Obama menyatakan bahwa langkah-langkah yang dijalankan oleh AS untuk turut mengurangi gas emisi rumah kaca telah menyerap partisipasi dari banyak negara, diantaranya ada Tiongkok. Menurut Presiden Barack Obama, hampir 200 negara telah mencapai satu permufakatan yang bersejarah tentang penanggulangan perubahan iklim pada Konferensi kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang penanggulangan perubahan iklik yang berlangsung di Paris (ibu kota Perancis) pada pekan lalu dan adanya hal ini karena peranan dominan dari AS. Ketika mengungkapkan salah satu masalah yang paling panas pada tahun lalu yaitu perang anti terorisme, Presiden Barack Obama mengakui bahwa negara AS sedang menghadapi kesulitan-kesulitan dalam perang anti terorisme pada umumnya dan melawan organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) di Suriah dan Irak pada khususnya, tapi berkomitmen bahwa AS bisa mengalahkan organisasi teroris ini.


Komentar

Yang lain