Ilustrasi (Foto: AP)

Menurut itu, dia menyatakan menghapuskan “kebijakan satu arah” dengan Kuba yang sudah ada sejak zaman Presiden Barack Obama dan keputusan ini akan segera menjadi efektif. AS memperketat ketentuan-ketentuan tentang mobilitas, melarang warga negara AS melakukan bisnis dengan badan usaha milik negara yang berhubungan dengan tentara dan pasukan keamanan Kuba, menghentikan semua aktivitas temu pergaulan rakyat dan hanya membolehkan mengunjungi sanak keluarga. Kebijakan baru tersebut tetap mempertahankan hubungan diplomatik antara dua negara dan aktivitas Kedutaan Besar dua negara serta membolehkan maskapai-maskapai penerbangan dan pengangkutan laut AS memanfaatkan jasa di negara pulau Karibia ini.

Pemerintah Kuba, pada hari yang sama, telah mengutuk kebijakan baru dari Pemerintah pimpinan Presiden Donald Trump tersebut terhadap negara ini, bersamaan itu tetap menegaskan keinginan untuk “melakukan dialog secara terhormat” dengan Washington. Sementara itu, opini umum di kawasan Amerika Latin, benua Amerika dan bahkan di dalam negara AS telah memprotes keras gerak-gerik ini.