(VOVworld) – Permintaan tersebut diesahkan oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas pada Rabu (31 Desember 2014). Diantara 20 konvensi dan organisasi internasional ada Pengadilan ICC, membuka jalan bagi Palestina untuk bisa menggugat Israel di depan pengadilan ini.

Menurut Presiden Mahmoud Abbas, tindakan ini sesuai dengan kepentingan orang Palestina untuk mengarah ke pembentukan satu negara Palestina yang merdeka di garis perbatasan tahun 1967. Pemimpin Palestina juga memberitahukan bahwa dia merasa menyesal tentang perihal rancangan resolusi yang bersangkutan dengan pembentukan negara Palestina yang merdeka telah tidak diesahkan oleh Dewan Keamanan Perserikbatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 30 Desember ketika hanya memperoleh 8 suara pro.

Segera setelah gerak-gerik Palestina tersebut, Amerika Serikat menyatakan bawha tindakan Palestina tersebut merupakan tindakan yang menimbulkan kecemasan mendalam dan tidak membantu upaya damai di kawasan. Dalam pada itu, Tiongkok memberitahukan mendukung rancangan resolusi tentang masalah Palestina maupun mendukung masuknya Palestina menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa serta semua organisasi internasional lainnya./.