Presiden Ukraina berkomitmen mengekang aktivitas militer

(VOVworld) – Pada Rabu (9 Juli), para pemimpin Barat telah menimbulkan tekanan yang meminta kepada Presiden Ukraina, Petro Poroshenko supaya melaksanakan perintah gencatan senjata dengan pasukan penuntut federalisasi di bagian Timur negara ini.

Dalam pembicaraan trilateal, Presiden Perancis, Francois Hollande dan Kanselir Jerman, Angela Merkel mendesak Presiden Petro Poroshenko supaya menuju ke satu solusi politik bagi krisis di Ukraina. Sebagai responnya, Presiden Ukraina Poroshenko berkomitmen mengekang aktivitas-aktivitas militer di bagian Timur untuk menghindari adanya korban yang adalah warga sipil. Akan tetapi, Presiden Poroshenko tetap beranggapan bahwa Moskwa kurang maju dalam usaha melucuti sumbu ketegangan di Ukraina.

Presiden Ukraina berkomitmen mengekang aktivitas militer - ảnh 1
Tank Pemerintah Kiev menuju ke bagian Timur
(Foto: laodong.com.vn)

Sekarang bentrokan tetap bereskalasi di dua kota Donetsk dan Lugansk, tempat dimana Pemerintah Kiev menyatakan telah berhasil mengontrol jalan-jalan masuk dua kota ini. Menteri Pertahanan Ukraina, Valeriy Heletey menyatakan bahwa Pemerintah Ukraina tidak akan berunding dengan pihak pembangkang selama pihak ini belum melucuti senjata.

Juga pada Rabu (9 Juli), seorang diplomat Uni Eropa memberitahukan bahwa organisasi ini telah sepakat menambahkan 11 tokoh lagi pada daftar yang diblokade harta benda dan dilarang bepergian karena terlibat dengan krisis di Ukraina. Semua sanksi ini ada banyak kemungkinan akan menjadi efektif dari 12 Juli ini./.

Komentar

Yang lain