Rakyat di banyak negara Arab dan negara Islam melakukan demonstrasi untuk mencela majalah Charlie Hebdo

(VOVworld) – Pada Jumat (16 Januari), ribuan orang Muslim di seluruh dunia telah turun ke jalan dan melakukan demonstrasi untuk memprotes majalah “Charlie Hebdo”, dari Perancis yang baru-baru ini memuat gambar kartun baru Nabi Mohammad. Satu bentrokan telah terjadi antara pasukan keamanan Pakistan dan umat Muslim yang berkumpul di depan konsulat Perancis di kota Karachi, Pakistan. Selain Karachi, demonstrasi serupa juga meledak di beberapa daerah lain di Pakistan seperti ibukota Islamabad, Lahore dan Peshawar, dll. Beberapa kaum ekstrimis telah membakar bendera Perancis ketika ikut serta pada demonstrasi ini.

Rakyat di banyak negara Arab dan negara Islam melakukan demonstrasi untuk mencela majalah Charlie Hebdo - ảnh 1
Demonstrasi untuk memprotes majalah "Charlie Hebdo"
(Foto: vnexpress.net)

Sedangkan di Jordania, kira-kira 2.000 orang telah berkumpul dan melakukan demonstrasi di ibukota Amman, membawa banyak slogan dengan isi yang mencela keras majalah Perancis tersebut, bersamaan itu mengimbau bertindak keras terhadap aktivitas-aktivitas yang menyasar agama Islam. Di Dakar (Senegal), polisi telah terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan demonstran yang mencapai kira-kira 1.000 orang. Sementara itu di Aljazair, ribuan warga ibukota Algiers telah turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi dan membawa slogan-slogan seperti: “Kami semua adalah Mohammed”, “Kami sedia berkorban demi Mohammad”. Demonstrasi-demonstrasi yang memprotes majalah “Charlie Hebdo” juga dicatat di beberapa tempat di Palestina, Suriah, Iran, Kuwait dan Mauritanie.

Pada Jumat (16 Januari), Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berpendapat bahwa pemuatan gambar kartun Nabi Mohammad yang dilakukan majalah “Charlie Hebdo” merupakan “satu tindakan provokatif”. Menurut dia, “penerbitan hasil-hasil cetakan anti Kristen dan Islam tidak bisa disebut sebagai kebebasan”, oleh karena itu, pemuatan gambar kartun Nabi Mohammad dianggap sebagai “tindakan teror yang melanggar kebebasan orang lain”. Sementara itu, Presiden Mauritani, Mohamed Ould Abdel Aziz mengatakan bahwa penerbitan gambar kartun Nabi Mohammad merupakan “serangan terhadap agama Islam dan semua agama lain di dunia”. Pada saat itu, kalangan pejabat Qatar dan Bahrain juga memperingatkan bahwa penerbitan gambar kartun baru tentang Nabi Mohammad yang dilakukan majalah Charlie Hebdo bisa meledakkan kemarahan di dunia Islam./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain