RDR.Korea meminta supaya membebaskan kapal yang ditangkap di Panama

(VOVworld) – Kantor Berita Sentral Korea, (KCNA) memberitahukan bahwa pada Rabu sore, (17 Juli, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDR.Korea) menegaskan bahwa tindakan Panama menahan kapal Chong Chon Gang milik RDR.Korea karena mencurigai pengangkutan narkotika hanyalah dalih “fabrikasi” .

RDR.Korea meminta supaya membebaskan kapal yang ditangkap di Panama - ảnh 1

Kapal Chong Chon Gang dari RDR.Korea yang ditahan oleh Panama
(Foto: m.vtc.vn)

Pyong Yang meminta supaya segera membebaskan para kru dan kapal ini. Kemlu RDR.Korea juga membantah tuduhan-tuduhan dari pejabat Panama bahwa kapal Chong Chon Gang mengangkut alat-alat rudal dan kasus ini bersangkutan dengan perdagangan gelap. Kemlu RDR.Korea menegaskan bahwa kapal ini hanya mengangkut “senjata bekas” menurut satu kontrak yang sah dengan Kuba. Disamping itu, Juru bicara Kemlu RDR.Korea juga menyatakan bahwa kalangan pejabat Panama telah terlalu tergesa-gesa ketika menyerang dan menangkap kapten dan para kru dengan alasan mencurigai kapal ini mengangkut narkotika. Pihak Panama telah melakukan pemeriksaan tapi tidak mencapai hasil. Oleh karena itu, kekuasaan Panama supaya segera membebaskan para kru dan kapal ini.

          Pada hari yang sama, Panama meminta kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa supaya melakukan investigasi terhadap kasus tersebut. Menteri Keamanan Panama, Jose Raul Mulino memberitahukan bahwa Panama berenana akan menyerahkan kapal Chong Chon Gang dan barangnya di kapal kepada wakil Perserikatan Bangsa-Bangsa dan  35 kru di kapal tersebut akan dituduh mengancam keamanan domestik Panama. Menurut Mulino, para pejabat Panama telah menemukan lagi dua konterner yang dicurigai ada senjata selain dua kontainter yang ditemukan sebelumnya. Panama telah tidak memberitahukan kepada RDR.Korea tentang kasus ini, karena dua negara tidak menggalang hubungan diplomatik, tapi negara ini “telah memberikan visa kepada dua diplomat RDR.Korea melalui Kedutaan Besar Panama di Kuba untuk  bisa memeriksa kapal”./.

Komentar

Yang lain