Rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia agar Tidak Klasifikasikan Varian Omicron sebagai Varian Ringan

(VOVWORLD) - Menurut laman statistik worldometers.info, per 7 Januari pukul 01.00 pagi (waktu UTC), jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia telah melampaui 300 juta, di mana lebih dari 5,48 juta pasien meninggal dunia.

Dalam 24 jam terakhir, dunia telah menambahkan 2,38 juta kasus, dimana AS mencatat jumlah tertinggi dengan 663 ribu kasus lebih, diikuti oleh Prancis dengan 261.000 kasus lebih. Eropa terus menjadi titik panas pandemi dengan lebih dari 41% dari jumlah total kasus harian baru yang tercatat secara global.

Secara khusus, situasi epidemi di Prancis berkembang paling serius. Jumlah kasus baru yang tercatat dalam 24 jam terakhir di Prancis telah menurun 30% dibandingkan hari sebelumnya, tetapi jumlah rata-rata infeksi baru dalam 7 hari terakhir masih melebihi 200.000 kasus per hari – level tertinggi yang belum pernah terjadi sejak awal pandemi. Sementara itu, pada 6 Januari juga tercatat rekor jumlah kasus baru di Italia dan Turki, masing-masing 219.441 kasus dan 68.413 kasus.

Di Amerika Selatan, Argentina menghadapi gelombang ketiga akibat penyebaran varian Delta dan Omicron dengan jumlah kasus baru tertinggi yang pernah tercatat dalam 24 jam terakhir dengan hampir 110.000 kasus.

Menghadapi perkembangan pandemi COVID-19 yang semakin kompleks di banyak negara, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan bahwa varian Omicron menelan banyak nyawa secara global, oleh karena itu tidak boleh diklasifikasikan sebagai tingkat ringan. Ia mengatakan perkembangan ini berarti rumah sakit harus siap menerima lebih banyak pasien COVID-19. Tedros menyamakan penyebaran varian Omicron dengan "tsunami" yang cepat dan kuat, yang dapat "menelan" sistem kesehatan dunia.

Komentar

Yang lain