Republik Korea mendesak RDR Korea supaya cepat kembali ke meja perundingan

(VOVworld) – Televisi KBS (Republik Korea) memberitakan bahwa Kementerian Penyatuan negara ini pada Selasa (21 Mei) telah mengimbau kepada Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDR Korea) supaya cepat kembali ke meja perundingan, bersamaan itu memberitahukan bahwa usulan Seoul tentang penyelenggaraan sidang tingkat staf ahli masih tetap berlaku.

Pernyataan tersebut dikeluarkan pada latar belakang RDR Korea meluncurkan 6 rudal jarak pendek dari 18 sampai 20 Mei. Pemerintah Republik Korea telah mengeluarkan komunike yang mendesak Pyong Yang supaya segera menghentikan tindakan-tindakan yang bisa mengeskalasikan ketegangan di semenanjung Korea. Menurut kantor berita “Yonhap”, para pakar negara ini tidak mengecualikan kemungkinan bahwa semua peluncuran rudal RDR Korea ialah untuk melakukan uji coba sistim peluncur rudal ganda (MLRS). Media massa Republik Korea berpendapat bahwa sistim MLRS baru milik RDR Korea bisa mencapai jarak tembak sampai 120 km, yang berarti bisa meliputi bagian tengah Republik Korea.

Republik Korea mendesak RDR Korea supaya cepat kembali ke meja perundingan - ảnh 1
Peluncuran rudal jarak pendek RDR Korea menimbulkan kecemasan besar
(Foto: dantri.com.vn)

Sementara itu, menurut Radio Suara Rusia, ketika menilai situasi di semenanjung Korea, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov pada Selasa (21 Mei) berpendapat bahwa tidak perlu menganggap peluncuran-peluncuran rudal yang dilakukan RDR Korea pada beberapa hari lalu sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Dia menilai: “Jika menurut media massa, itu merupakan peluncuran-peluncuran rudal jarak pendek tanpa orbit balistik. Semua resolusi DK PBB hanya melarang RDR Korea melakukan uji coba rudal balistik saja”. Menurut Menlu Lavrov, situasi di semenanjung Korea akan menjadi stabil kembali, bersamaan itu pejabat ini berharap supaya semua pihak yang bersangkutan akan mengekang diri, menciptakan syarat bagi penyelenggaraan kembali perundingan 6 pihak.

Pada hari yang sama, sumber-sumber berita Jepang memberitakan bahwa negara ini mulai mempertimbangkan penyelenggaraan kembali perundingan bilateral dengan RDR Korea, yang selama ini mengalami kemacetan sejak November 2012./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain