Rusia Bentuk Koridor Kemanusiaan Bagi Serdadu Ukraina untuk Meninggalkan Kota Mariupol

(VOVWORLD) - Kementerian Pertahanan (Kemenhan)  Rusia pada tgl 19 April mengumumkan bahwa pasukan-pasukan negara ini telah membentuk satu koridor kemanusiaan bagi para serdadu Ukraina yang telah meletakkan  senjata untuk meninggalkan  Kota Mariupol.

Dalam satu pernyataan, kepala Pusat Pongontrolan Pertahanan Federasi Rusia, Kolonel Mikhail Mizintsev memberitahukan bahwa untuk membentuk koridor kemanusiaan ini, pasukan-pasukan Rusia dan pasukan-pasukan bersenjata Negara Republik menamakan diri Donestk telah menghentikan semua kegiatan militer di sekitar pabrik  baja Azovstal.

Keputusan tersebut dikeluarkan Rusia setelah memperhitungkan situasi di pabrik Azovstal, berdasarkan pada prinsip-prinsip kemanusiaan.

Pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan akan mengusir 15 diplomat Belanda setelah Amsterdam pada bulan lalu meminta 18 diplomat  Rusia meninggalkan negara ini. Dalam satu pernyataan yang lain, Kemenlu Rusia juga memberitahukan akan mengusir  beberapa diplomat Belgia dalam gerak-gerik balasan. Sampai sekarang, negara-negara Eropa telah mengusir  lebih dari 300 staf Kedutaan Besar Rusia sejak Moskow memulai operasi militer khusus di Ukraina pada tanggal 24 Februari.

Komentar

Yang lain