(VOVworld) – Dalam pernyataan, pada Senin (17 Februari), di Moskwa, Ibukota Rusia, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov memberitahukan bahwa Rusia telah melaksanakan semua tugasnya ialah meyakinkan Pemerintah Suriah mengirim delegasi ke Jenewa untuk ikut serta pada perundingan. Dia menunjukkan bahwa Moskwa telah menghubungi Damaskus “hampir setiap hari”, bersamaan itu menekankan bahwa sebagian besar masalah-masalah sekarang di Suriah tidak disebabkan oleh Pemerintah, tapi oleh beberapa kelompok teroris dan ekstrimis.

      Sementara itu, tugas AS ialah meyakinkan semua faksi oposisi Suriah mengirim wakilnya untuk ikut serta pada perundingan. Akan tetapi, perutusan faksi oposisi di Jenewa (Swiss) hanya meliputi koalisi oposisi di luar Suriah (Dewan Nasional Suriah-SNC), diantaranya 2 kelompok penting tidak ikut. Menlu Rusia juga menyatakan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan tidak menciptakan prasyarat intervensi kemanusiaan trans-perbatasan terhadap Suriah.


    Juga bersangkutan dengan masalah Suriah, pada Senin (17 Februari), tentara dan pasukan anti-Pemerintah di Suriah telah menyepakati serentetan permufakatan gencatan senjata di beberapa titik panas di sekitar Ibukota Damaskus. Semua permufakatan ini meliputi satu perintah gencatan senjata, menghentikan pengepungan dan mengizinkan membawa bahan pangan ke kawasan-kawasan yang dikontrol kaum pembangkang, sebagai penggantinya para serdadu oposisi akan menyerahkan senjata berat dan Pemerintah boleh memasang bendera nasional di kawasan-kawasan ini.

       Sementara itu, di Harasta, satu benteng faksi oposisi di Damaskus Timur Laut, satu permufakatan baru juga sedang direkomendasikan dan beberapa perundingan sedang berlangsung di kawasan-kawasan dari Daraya sampai kawasan Barat Daya. Walikota Damaskus, Hussein Mahkhluf berkomitmen bahwa jasa-jasa layanan publik akan dibentuk kembali di kawasan-kawasan yang pernah mengalami kerusakan./.