Sahabat internasional turut bergembira atas kemerdekaan bangsa Vietnam

(VOVworld)- Kemenangan 30 April 1975 merupakan salah satu tonggak merah yang paling cemerlang dalam sejarah menegakkan dan mempertahankan Tanah Air dari bangsa Vietnam. Itu merupakan simbol yang cerah dari semangat heroisme revolusioner Vietnam, klimaksnya semangat dan kearifan manusia Vietnam.

Sahabat internasional turut bergembira atas kemerdekaan bangsa Vietnam - ảnh 1

Peringatan ulang tahun ke-38 Pembebasan Vietnam Selatan, Penyatuan Tanah Air di kota Ho Chi Minh
(Foto: baoxaydung.com.vn)

Perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat yang dilakukan oleh rakyat Vietnam, khususnya semangat bertempur secara gagah berani yang dilakukan oleh tentara dan rakyat Vietnam telah menyerap perhatian dari rakyat di dunia. Dieter Steiche, dosen Universitas Montreal, Kanada, orang yang pernah ikut serta dalam demonstrasi anti perang Vietnam pada masa dia masih menjadi mahasiswa memberitahukan: “Pada waktu itu, saya senantiasa memantau informasi-informasi tentang perang di Vietnam. Saya melihat kematian-kematian dalam acara wartaberita pada pukul 6. Telah ada banyak orang Vietnam dan orang muda Amerika Serikat yang tewas di medan perang. Saya juga melihat keruntuhan kekuasaan boneka Sai Gon dan negara Vietnam menjadi satu. Sebenarnya baik ketika melihat Vietnam Utara dan Vietnam Selatan menjadi satu. Saya percaya bahwa itulah hal perlu ada dan tentara Amerika supaya jangan melakukan intervensi pada hal itu”.

          Pada kesempatan berkunjung kembali ke Vietnam pada hari-hari awal tahun 2013, Pendeta Thomas J. Gumbleton, seorang yang beraktivitas secara aktif untuk menyokong para korban agent oranye/dioxin Vietnam ketika ingat kembali akan hari-hati ikut serta dalam aktivitas anti perang yang dilakukan oleh Amerika Serikat di Vietnam memberitahukan: “Negara  dan rakyat Vietnam telah harus melakukan perjuangan yang sangat lama demi kemerdekaannya. Akhirnya, Anda Sekalian juga merebut kemerdekaan, hal yang haruslah dicapai  Anda Sekalian segera setelah perang dunia ke-2 ketika pasukan Perancis meninggalkan Vietnam pada tahun 1945. Sebenarnya, ini haruslah permulaan bagi sebuah negeri Vietnam yang merdeka dan bermandiri. Akan tetapi, Amerika Serikat telah merintangi berlangsungnya hal ini, dan oleh karena itu, bangsa Vietnam telah harus terus bertempur. Akhirnya, pada tahun 1975, perang sampai akhirnya dan Vietnam telah menjadi sebuah negara yang merdeka dan satu. Ini benar-benar merupakan hal yang sangat harus dimuliakan”.

          Hidup dan bertempur bersama dengan rakyat Vietnam pada masa peperangan yang sengit juga ada sahabat-sahabat Eks Unisoviet dulu, Polandia, India dan lain-lain. Peringatan-peringatan tentang hari sejarah tanggal 30 April 1975 selalu merupakan memori-memori yang indah bagi bapak Wasclaws, pakar militer Polandia. Dia mengatakan: “Kami melihat wajah-wajah yang sangat gembira dari rakyat kota Sai Gon. Mereka dengan terharu menyambut pasukan pembebasan. Di semua gedung rumah penuh dengan bendera pasukan pembebasan. Ada sangat banyak penduduk kota Sai Gon yang telah turun ke jalan untuk menyambut pasukan pembebasan.

          Berbagi kegembiraan dengan kemenangan rakyat Vietnam, wartawan Tiongkok Zhang Jiaxiang, orang yang pernah bekerja di Vietnam selama bertahun-tahun menyatakan bahwa rakyat Vietnam pantas mendapat kekaguman dan pujian dari rakyat dunia. Kegembiraan akan kemenangan rakyat Vietnam pada hari kemenangan 30 April 1975 merupakan kegembiraan bersama dari para pecinta damai di dunia./.

          

Komentar

Yang lain