(VOVworld) – Sekkretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV), Nguyen Phu Trong dan delegasi tingkat tinggi Vietnam, Kamis pagi (24/11), tiba di Vientiane, Ibukota Laos, memulai kunjungan persahabatan resmi di Republik Demokrasi Rakyat Laos, atas undangan Sekjen KS Partai Rakyat Revolusioner Laos, Presiden Laos, Bounnhang Volachith. Acara penyambutan resmi Sekjen Nguyen Phu Trong dan delegasi tingkat tinggi Vietnam diadakan secara khidmat di  Istana Presiden dengan protokol tertinggi untuk pemimpin negara. Segera setelah acara penyambutan, Sekjen Nguyen Phu Trong dan Sekjen, Presiden Laos, Bounnhang Volachith melakukan pembicaraan di Istana Presiden. Dua pemimpin sepakat menganggap bahwa pada latar belakang situasi di dunia dan di kawasan sekarang ini, kestabilan dan perkembangan masing-masing negara serta kestabilan dan perkembangan hubungan istimewa Vietnam-Laos merupakan faktor penting tak tergantikan terhadap usaha membangun dan membela Tanah Air dari masing-masing negara. Dua pemimpin membahas dan menyepakati orientasi-orientasi besar untuk mengembangkan hubungan dua negara pada waktu mendatang. Menurut itu, dua fihak memperkuat hubungan politik, mempertahankan kontak-kontak permanen antara pemimpin tingkat tinggi dua Partai, dua Negara; membahas secara mendalam teori dan praktek dan pengalaman dalam pekerjaan membangun Partai, meningkatkan kemampuan memimpin dan mengelola; berkoordinasi mengadakan secara baik aktivitas-aktivitas memperingati hari-hari raya pada tahun 2017.


Dua fihak juga menekankan penguatan kerjasama pertahanan –keamanan dan konektivitas dua perekonomian; terus memperbarui dan meningkatkan kualitas, hasil-guna di bidang pendidikan, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Dua pemimpin sepakat memperkuat koordinasi erat di forum internasional dan regional. terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa, ASEAN dan mekanisme-mekanisme kerjasama sub-kawasan; berkoordinasi untuk mengelola dan menggunakan secara berhasil-guna sumber air sungai Mekong, menjamin secara harmonis kepentingan negara-negara di tepian sungai Mekong dan target perkembangan yang berkesinambungan di daerah aliran sungai. Dua pemimpin menekankan makna penting dalam mempertahankan perdamaian, kestabilan, keamanan dan keselamatan di Laut Timur, sepakat memperkuat solidaritas ASEAN dalam masalah Laut Timur; mendorong usaha menangani sengketa-sengketa dengan langkah damai di atas dasar hukum internasional.

Pada pembicaraan tersebut, Sekjen Nguyen Phu Trong menginformasikan bahwa Partai, Negara dan rakyat Vietnam memutuskan menghadiahkan proyek Gedung Parlemen Laos kepada Partai, Negara dan rakyat Laos, di Lapangan That Luong, kota Vientiane. Sekjen Nguyen Phu Trong menghadiahkan proyek sekolahan kepada provinsi Borikhamxay. 

Juga bersangkutan dengan event ini, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV), Nguyen Phu Trong, Kamis (24/11), di Vientiane, Ibukota Laos, melakukan pertemuan dengan Anggota Polit Biro, Ketua Parlemen Laos, Pany Yathotu. Pada pertemuan ini, Sekjen Nguyen Phu Trong menegaskan bahwa Vietnam selalu dengan khusus menghargai hubungan kerjasama komprehensif dan solidaritas istimewa dengan Laos dan mendukung kuat usaha pembaruan, pembelaan dan pembangunan Tanah Air dari rakyat Laos sesaudara. Sekjen Nguyen Phu Trong juga meminta kepada Parlemen serta semua Komisi Parlemen dua negara supaya memperkuat lebih lanjut lagi kerjasama, pertukaran informasi, pengalaman dan kemampuan kejuruan di bidang legislasi, pengawasan dan keputusan tentang masalah-masalah besar Tanah Air.  Pada fihaknya, Ketua Parlemen Laos, Pany Yahthotu mengucapkan selamat atas hasil yang telah dicapai pada Persidangan ke-2 Majelis Nasional Vietnam angkatan ke-14, menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Partai, Negara dan Majelis Nasional Vietnam yang selalu memperhatikan dan membantu Parlemen Laos, turut memperkuat hubungan antara dua badan legislasi dua negara serta memperketat lebih lanjut lagi hubungan kerjasama yang komprehensif, solidaritas istimewa antara dua negara Laos dan Vietnam sesaudara.

Dua pemimpin sepakat bahwa Parlemen dua negara perlu terus meningkatkan kerjasama, membantu, memberikan konsultasi dan saling bejalar pengalaman untuk meningkatkan hasil-guna aktivitas Parlemen; memperkuat pertukaran informasi dan melakukan koordinasi erat dalam aktivitas hubungan luar negeri, terutama di forum internasional yang besar.