Sekjen PBB dan PM Jepang menekankan pelaksanaan semua resolusi sanksi terhadap RDRK

(VOVWORLD) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres dan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, Kamis (14/12), mengadakan pembicaraan di Tokyo, dalam rangka kunjungan Sekjen Antonio Guterres di Jepang.
 Sekjen PBB dan PM Jepang menekankan pelaksanaan semua resolusi sanksi terhadap RDRK - ảnh 1Sekjen PBB, Antonio Guterres dan PM Jepang, Shinzo Abe (kanan) (Foto: AFP / VNA)

Pada pembicaraan tersebut, dua pemimpin ini menegaskan bahwa denuklirisassi Semenanjung Korea “sangat perlu” terhadap perdamaian dan kestabilan di kawasan. Ketika menekankan situasi di Semenanjung Korea sekarang ini, Sekjen PBB, Antonio Guterres menganggap bahwa semua sanksi yang dikenakan oleh PBB pertam-tama harus dilaksanakan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), tapi semua negara yang memainkan peranan penting dalam masalah ini juga harus melaksanakannya secara lengkap, melalui itu barulah bisa mencapai target denuklirisasi Semenanjung Korea. Beliau juga mendesak “intervensi diplomatik yang membolehkan melakukan denuklirisasi Semenanjung Korea secara damai”, bersamaan itu menjunjung tinggi peranan kunci dari Dewan Keamanan PBB dalam mendorongnya menuju ke target ini.

Sementara itu, PM Jepang menekankan target primer sekarang ini ialah terus menimbulkan tekanan terhadap Pyong Yang, jadi bukanlah dialog tentang program nuklir negara ini. 

Komentar

Yang lain