Sekjen PBB mendesak Rusia dan AS mengusahakan orientasi baru bagi pengontrolan senjata

(VOVWORLD) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Kamis (01 Agustus), telah mendesak Amerika Serikat (AS) dan Rusia supaya giat mengusahakan satu permufakatan menurut arah “punya arah bersama yang  baru” untuk mengontrol senjata. 

Pernyataan tersebut dikeluarkan sehari sebelum  Traktat Eliminasi Rudal Jarak Pendek dan Jarak Menengah (INF) resmi “dihentikan”.

Sekjen PBB mendesak Rusia dan AS mengusahakan orientasi baru bagi pengontrolan senjata - ảnh 1 Sekjen PBB, Antonio Guterres (Foto: Infornet)

Ketika berbicara di depan satu jumpa pers, Sekjen PBB, Antonio Guterres memuji traktat INF sebagai satu permufakatan yang bersifat titik balik yang menstabilkan Eropa dan menghentikan Perang Dingin. Dia menekankan: “Ketika traktat ini habis efektif-nya pada tanggal 2/8, dunia akan kehilangan satu instrumen yang bernilai untuk mengekang perang nuklir. Hal ini akan meningkatkan jadi bukan mengurangi ancaman-ancaman yang ditumbulkan oleh rudal-rudal”. Sekjen Antonio Guterres berseru kepada semua fihak supaya menghindari menimbulkan instabilitas dan giat mengusahakan satu permufakatan dengan arah bersama yang baru untuk mengontrol senjata global.

Pada pihaknya, Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Ryabkov menyatakan bahwa semua langkah AS untuk menghapuskan serentetan permufakatan yang paling penting di bidang pengontrolan senjata, di antaranya ada INF akan menimbulkan dampak negatif terjadap keamanan strategi global dan hasil-nya akan menentang semua kepentingan Washington.

Sebelumnya, penasehat keamanan nasional, John Bolton telah mengkonfirmasikan bahwa Washington resmi menarik dari INF sejak Jumat (02 Agustus).

Komentar

Yang lain