Serbia memprotes maslah menghentikan pelaksanaan Traktat Schengen

(VOVworld) - Menteri Luar Negeri (Menlu ) Serbia, Ivica Dacic, Sabtu (6/2), memberitahukan bahwa Pemerintah negara ini merasa cemas akan perkembangan-perkembangan yang semakin menjadi buruk yang bersangkutan dengan krisis migran  terhadap Serbia dan negara-negara Balkan yang lain kalau satu ide mengenai menegakkan pos-pos pengawasan dan menghentikan pelaksanaan Traktat Schengen dilaksanakan.

 Serbia memprotes  maslah menghentikan pelaksanaan Traktat Schengen - ảnh 1
Kaum migran.
(Foto:cafef.vn).

Pada pertemuan tidak resmi  antara para Menlu Uni Eropa dan para calon-nya (Serbia, Albania, Turki, Macedonia dan Montenegro) di Amsterdam, Menlu Dacic menganggap bahwa pelaksanaan langkah-langkah untuk mencegah arus migran yang menbanjiri negara-negara Uni Eropa akan menimbulkan banyak masalah serius terhadap Serbia, karena arus migran  akan tidak bisa meninggalkan wilayah Serbia.

Menurut dia, Serbia tidak bisa menerima kembali paera migran yang tidak diterima negara-negara Uni Eropa. Serbia tidak cukup alat-alat, sumber daya manusia dan keuangan untuk menghadapi masalah migran. Lebih dari 200.000 orang telah melewati Serbia untuk menuju ke Eropa Utara pada bulan-bulan akhir tahun 2015 dan menimbulkan kecemasan tentang keamanan terhadap negara ini.


Komentar

Yang lain